Garudafood Lirik Dua Bidang Usaha Baru, Butuh Rp73,5 M

Dua bidang usahanya: pengeringan buah-sayur dan properti.

Garudafood Lirik Dua Bidang Usaha Baru, Butuh Rp73,5 M
Produk Garudafood. (Website Garudafood)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) akan menambah lini bisnis, yakni pengeringan buah-buahan dan sayuran serta real estate yang dimiliki sendiri atau disewa. Total investasinya mencapai puluhan miliar rupiah.

Mengutip keterbukaan informasi, Garudafood membutuhkan biaya investasi senilai Rp70 miliar untuk bisnis di industri pengeringan buah-buahan dan sayuran, yang berasal dari kas perseroan. Itu akan digunakan untuk membeli aset berupa mesin produksi inline dan bangunan instalasi.

Sementara itu, untuk bisnis real estate, investasinya senilai Rp3,5 miliar untuk renovasi bangunan, yang juga diambil dari kas perseroan.

“Dari proyeksi keuangan terlihat adanya penambahan pendapatan dan laba perseroan dari kontribusi penambahan kegiatan usaha,” tulis Kantor Jasa Penilai Publik Ferdinand, Danar, Ichsan, dan Rekan dalam laporan studi kelayakan.

Perseroan akan segera melaksanakan penambahan kegiatan bisnis itu setelah mengantongi izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK), RUPST, dan urusan perizinan lainnya. Adapun, RUPST GOOD akan digelar pada Jumat (14/4).

Produksi cemilan

Lebih lanjut, Garudafood berniat memproduksi makanan ringan berjenis keripik dari kentang dan ubi berukuran 12 gram untuk general trade dan ukuran 55 gram untuk modern market. Dus, perseroan bakal menambah produksi inline berkapasitas 300 kilogram per jam. Proses produksinya akan berjalan di fasilitas Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Berbasis analisis profitability index, net present value, dan internal rate of return, bisnis pengeringan buah-buahan dan sayuran Garudafood diproyeksi membutuhkan payback period 3 tahun 8 bulan. Rata-rata titik impasnya sendiri berjumlah Rp164,09 miliar sepanjang periode proyeksi.

Sektor properti

Secara teknis, perseroan akan menyewakan dua properti, yakni tanah dan bangunan gudang di Bandar Lampung, serta ruang kantor di Jakarta. Gudang dan tanah di lampung berlokasi di Bandar Tanjung, dengan luas tanah 8.224 meter persegi dan bangunan 5.289 meter persegi. Sementara itu, kantor di jakarta berlokasi di Kebayoran Lama, seluas 116 meter persegi.

Berdasarkan analisis profitabilitas, analisis timbal balik investasi, dan analisis payback period, usaha real estate ini membutuhkan periode payback 2 tahun 5 bulan. Sementara itu, rata-rata titik impasnya adalah Rp52 juta selama periode proyeksi.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

50 Ucapan dan Kata-kata Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
KSEI Kaji Dampak PPN 12% pada 2025 ke Biaya Layanannya
Ancaman Siber Naik 5 Kali Lipat, Ini Upaya Menanggulanginya
10 Dekorasi Natal Termahal di Dunia, Tembus 238 Miliar!
6 Kado Natal Termahal untuk Hadiah yang Berkesan
Bangun Kekuatan Baru, Honda dan Nissan Siap Merger pada 2026