MARKET

Garudafood Lirik Dua Bidang Usaha Baru, Butuh Rp73,5 M

Dua bidang usahanya: pengeringan buah-sayur dan properti.

Garudafood Lirik Dua Bidang Usaha Baru, Butuh Rp73,5 MProduk Garudafood. (Website Garudafood)
13 April 2023

Jakarta, FORTUNE - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) akan menambah lini bisnis, yakni pengeringan buah-buahan dan sayuran serta real estate yang dimiliki sendiri atau disewa. Total investasinya mencapai puluhan miliar rupiah.

Mengutip keterbukaan informasi, Garudafood membutuhkan biaya investasi senilai Rp70 miliar untuk bisnis di industri pengeringan buah-buahan dan sayuran, yang berasal dari kas perseroan. Itu akan digunakan untuk membeli aset berupa mesin produksi inline dan bangunan instalasi.

Sementara itu, untuk bisnis real estate, investasinya senilai Rp3,5 miliar untuk renovasi bangunan, yang juga diambil dari kas perseroan.

“Dari proyeksi keuangan terlihat adanya penambahan pendapatan dan laba perseroan dari kontribusi penambahan kegiatan usaha,” tulis Kantor Jasa Penilai Publik Ferdinand, Danar, Ichsan, dan Rekan dalam laporan studi kelayakan.

Perseroan akan segera melaksanakan penambahan kegiatan bisnis itu setelah mengantongi izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK), RUPST, dan urusan perizinan lainnya. Adapun, RUPST GOOD akan digelar pada Jumat (14/4).

Produksi cemilan

Lebih lanjut, Garudafood berniat memproduksi makanan ringan berjenis keripik dari kentang dan ubi berukuran 12 gram untuk general trade dan ukuran 55 gram untuk modern market. Dus, perseroan bakal menambah produksi inline berkapasitas 300 kilogram per jam. Proses produksinya akan berjalan di fasilitas Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Berbasis analisis profitability index, net present value, dan internal rate of return, bisnis pengeringan buah-buahan dan sayuran Garudafood diproyeksi membutuhkan payback period 3 tahun 8 bulan. Rata-rata titik impasnya sendiri berjumlah Rp164,09 miliar sepanjang periode proyeksi.

Sektor properti

Secara teknis, perseroan akan menyewakan dua properti, yakni tanah dan bangunan gudang di Bandar Lampung, serta ruang kantor di Jakarta. Gudang dan tanah di lampung berlokasi di Bandar Tanjung, dengan luas tanah 8.224 meter persegi dan bangunan 5.289 meter persegi. Sementara itu, kantor di jakarta berlokasi di Kebayoran Lama, seluas 116 meter persegi.

Berdasarkan analisis profitabilitas, analisis timbal balik investasi, dan analisis payback period, usaha real estate ini membutuhkan periode payback 2 tahun 5 bulan. Sementara itu, rata-rata titik impasnya adalah Rp52 juta selama periode proyeksi.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.