Genjot Kinerja, Inilah 2 Strategi Emiten Ancol di 2024

Ancol siapkan belanja modal Rp2 triliun.

Genjot Kinerja, Inilah 2 Strategi Emiten Ancol di 2024
Salah satu wahana Dufan. (Shutterstock/Isnani Husnayati)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten pengelola Ancol, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), menyiapkan belanja modal Rp2 triliun guna mendukung Strategi Bisnis di 2024: pengembangan lahan. Selain itu, Wisata Religi juga masuk dalam rencana ekspansi PJAA.

Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol, Winarto mengatakan pengembangan lahan itu untuk mendorong pendapatan dari bidang usaha properti dan rekreasi. Sebab, pendapatan emiten Ancol itu tak hanya datang dari usaha rekreasi (recurring income) saja.

Belum lagi, menurutnya, kini lahan milik PJAA relatif sudah padat, sehingga membutuhkan perluasan. “Itu dapat dibiayai sendiri ataupun membuka kesempatan kemitraan,” katanya dalam paparan publik, dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (28/12).

Sepanjang 2023, PJAA pun aktif mengikuti forum investor domestik ataupun internasional. Contohnya, Japan Investment Forum, Networking Night JIF 2023, Jakara Investment Forum, JIF Plenary, dan Belt & Road Summit 2023. Itu bertujuan membuka lebih banyak peluang kerja sama, termasuk dari segi pendanaan.

Proyek dorong wisata religi

Pantai Ancol, Jakarta Utara. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Selain berencana mengembangkan lahan, perseroan pun akan meneruskan proyek-proyek terkait wisata religi, yakni Masjid Apung Ancol dan Museum Rasulullah.

Untuk Masjid Apung Ancol, pembangunannya sebenarnya sudah berjalan pada 2022, dengan kontraktor Turnkey Project. Akan tetapi, karena pihak kontraktor tak bisa merampungkan pekerjaan itu, proyek pun disetop.

“Rencana selanjutnya, yang mana lokasi pembangunan masjid bergeser 100 meter ke arah timur,” kata Winarto, seraya menambahkan bahwa konstruksi baru sudah dimulai dan akan dilanjutkan.

Nantinya, luas Masjid Apung Ancol adalah 2.000 meter persegi, dengan kapasitas yang bisa menampung sampai 2.500 orang. 

Lebih lanjut, ada proyek kedua, yakni Museum Rasulullah, yang berlokasi di sisi timur Ancol atau dekat Pelabuhan Tanjung Priok. Rencananya, bangunannya akan seluas 10.000 meter persegi, yang terdiri dari dua lantai.

“Kami optimistis masjid itu akan berdampak positif bagi perseroan karena dapat mendorong wisata religi,” ujar Winarto.

Jumlah pengunjung dan kinerja keuangan Ancol

Pengunjung Dunia Fantasi Ancol diwajibkan melakukan reservasi sebelum berkunjung dan menggunakan masker/Dok. GOERS

Adapun, dari sisi kinerja operasional, PJAA mencatatkan jumlah pengunjung berangsur membaik sejak pandemi Covid-19. Khususnya di unit rekreasi Ocean Dream Samudra dan Sea World Ancol, yang masing-masing mencatatkan 1,26 juta pengunjung dan 1,14 juta pengunjung selama Januari-November 2023. Sebagai pembanding, jumlah pengunjung dua destinasi wisata Ancol itu mencapai 1,19 juta dan 1,16 juta pada 2019 (prapandemi).

Sementara itu, secara menyeluruh, pengunjung yang tercatat di pintu gerbang utama Ancol selama Januari-November 2023 (9,86 juta) baru mencapai 52,09 persen dari total pengunjung pada 2019 (18,94 juta).

Sementara itu, dari segi kinerja, pengelola ancol mencatatkan pendapatan Rp1,12 triliun dari Januari hingga November 2023. Itu bertumbuh 36 persen (YoY). Laba bersihnya pun naik 44 persen (YoY) menjadi Rp198,6 miliar. 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil