Jakarta, FORTUNE - PT GoTo Gojek Tokopedia TBk (GOTO) mencari cara baru guna menjaga kinerja bisnis on-demand setelah babak pandemi berganti menjadi endemi. Terbaru, perseroan merilis fitur Hemat Gojek.
Presiden Gojek, Unit Bisnis On-Demand Services GoTo, Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan, kini perseroan tak bisa lagi membagikan promo tanpa target karena mesti mengoperasikan bisnis berkelanjutan.
Adapun, sebagai bagian dari tiga bisnis utama GoTo, Gojek sudah membukukan pertumbuhan bruto sebesar 12 persen (YoY) di kuartal pertama 2023 berkat inovasi-inovasinya.
“Semakin ke depan semakin kreatif, harus berpikir celahnya apa, pasti ada jalan semangatnya. Jadi lahirlah inovasi yang hari ini dirilis, namanya Hemat,” kata Cath di Gedung Joang 45, Kamis (10/8).
Di sisi lain, berubahnya status pandemi jadi endemi mempengaruhi perilaku konsumen bisnis on-demand GoTo. Contohnya, Dewi, salah satu pengguna GoFood yang hadir di acara peluncuran Gojek Hemat, yang mengaku sudah jarang memesan makanan via layanan pesan-antar makanan seperti GoFood setelah pandemi mereda. Salah satunya, karena ia merasa tarifnya sudah terlalu mahal.
Menanggapi itu, Cath tak menyangkal memang sempat ada penurunan permintaan saat endemi pertama kali diumumkan. Namun, menurutnya itu hanya bersifat sementara, didorong oleh ‘offline revenge’ setelah mobilitas masyarakat dibatasi selama pandemi.
“Sangat-sangat short turunnya. Setelah itu normal, justru bertumbuh, karena kampus sudah mulai buka lagi, kantor juga [jadi pesanan dari sana kembali terjadi],” katanya.
“Kalau soal tarif yang mahal, nah itu [bisa diatasi] dengan Hemat, semoga bisa kembali 3-4 kali lagi [pesannya],” imbuhnya, menanggapi cerita Dewi.
Adapun, selama pandemi lalu, Cath mengaku memang ada penurunan di beberapa segmen konsumen, tetapi ada juga yang naik. Sayangnya, ia tak memperinci segmen apa yang dimaksud. Saat ingin dimintai keterangan lebih lanjut mengenai itu setelah acara, Cath belum bersedia menanggapi karena harus segera meninggalkan lokasi acara.
Fitur Hemat Gojek
Adapun, dengan merilis fitur Hemat, Gojek percaya dapat memperluas pangsa pasar di Indonesia karena harganya lebih terjangkau. Pada GoFood Mode Hemat misalnya, ongkos kirimnya adalah Rp3.000 (luar Jabodetabek) dan Rp5.000 untuk pesanan dari restoran terdekat. Angka itu tanpa diskon dan promo, termasuk gratis ongkos kirim setiap Rabu.
Selain itu, ada pula layanan Gocar Hemat dengan harga lebih ekonomis dibandingkan GoCar biasa untuk perjalanan maksimal 10 km dan waktu tunggu tambahan sekitar 4-5 menit.
Fitur tersebut sebetulnya sudah tersedia di aplikasi Gojek sejak beberapa waktu lalu. Tapi, peluncurannya baru dilaksanakan hari ini. Tim Fortune Indonesia sudah beberapa kali mencobanya ketika menggunakan GoFood, yang mana ongkos kirimnya menjadi Rp5.000, dibandingkan dengan belasan ribu untuk layanan GoFood yang biasanya.
“[Fitur Hemat] ini merupakan strategi Gojek untuk menjangkau konsumen yang lebih luas, sekaligus meningkatkan peluang pendapatan mitra,” kata Cath lagi.