H-3 Pelantikan Prabowo-Gibran, Ini Pesan BEI Soal IPO BUMN

BEI mengharapkan BUMN makin ramaikan pasar modal.

H-3 Pelantikan Prabowo-Gibran, Ini Pesan BEI Soal IPO BUMN
Bursa Efek Indonesia/Dok. Desy Y/Fortune Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Hanya 37 BUMN dan anak usaha yang sudah IPO di BEI
  • Investor memiliki minat besar terhadap saham-saham BUMN
  • BEI mendorong BUMN meramaikan IPO pada 2025 untuk mendukung pasar modal

Jakarta, FORTUNE - Dari banyaknya BUMN dan anak usaha, hanya 37 perusahaan yang sudah IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dus, BEI berharap pemerintahan Prabowo-Gibran dapat meneruskan kebijakan yang mendukung perusahaan terbuka, sehingga dapat mendorong BUMN untuk IPO.

Sebab, kontribusi para BUMN terhadap pasar modal terbilang besar terhadap pasar modal. Sebagai gambaran, dari 20 perusahaan dengan kapitalisasi terbesar di bursa, lima di antaranya adalah BUMN. Yang artinya, investor memiliki minat besar terhadap saham-saham BUMN.

"Ini 20 saham terbesar kira-kira kontribusinya 60 persen, yang mana 15 persennya itu berasal dari BUMN," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman saat ditemui wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (17/10) sore. "Jadi menurut saya ini kan cukup signifikan."

Adapun, BEI mencatat, saat ini baru ada 14 BUMN yang melantai di bursa. Ditambah dengan 23 anak-anak usaha para perusahaan pelat merah. Sementara itu, negara tetangga seperti Malaysia sudah memiliki 28 BUMN yang melantai di bursanya.

Untuk itu, bursa mendorong BUMN meramaikan IPO pada 2025. Sebab, pada 2024 ini tidak ada BUMN yang melakukan IPO pada 2024 ini. Tak ada pula yang masuk antrean (pipeline).

Belum lagi, masih banyak BUMN dengan nama besar yang belum melantai di bursa efek. Misalnya, Pertamina dan PLN. Hanya sejumlah anak usaha Pertamina sudah melakukan IPO, PLN tidak ada.

"Jadi maksudnya kami butuh BUMN untuk mendukung. Ini yang menarik. Minimal anak-anak usahanya bisa go public," jelas Iman.

Terlebih, berdasarkan catatan bursa, para BUMN yang menjadi perusahaan terbuka membukukan laba dan pendapatan yang lebih tinggi, yakni 10 persen dan 7 persen (YoY) jika dibandingkan dengan 2023.

Bila ditarik lebih jauh, 14 BUMN yang telah IPO mencatatkan kenaikan profit 1.200 persen dibanding sebelum IPO. Dividennya pun melonjak hampir 2.000 persen, dengan kapitalisasi pasar yang melejit 1.500 persen.

"Kalau anak usaha BUMN, profitnya naik 232 persen, dividennya naik hampir 400 persen, dan kapitalisasi pasarnya naik 87 persen. Artinya, dengan IPO ini, trennya rata-rata naik untuk BUMN ini," jelas Iman.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Akhirnya Sri Mulyani Kenakan Bea Masuk Antidumping Keramik Impor Cina
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024