IHSG Masih Rawan Terkoreksi, Investor Hati-Hati

Apa saja sentimen IHSG hari ini?

IHSG Masih Rawan Terkoreksi, Investor Hati-Hati
Ilustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi melemah pada Jumat (2/1), setelah terkoreksi 0,09 persen ke level 7.201,69 kemarin (1/2).

Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan IHSG masih ditutup di bawah garis SMA-20 dengan candle shooting star, yang mengindikasikan bahwa IHSG cenderung dapat melemah untuk melakukan retest ke 7.100-7.150.

Adapun, level support IHSG berada di 7.099, 7.021, 6.931, dan 6.803. Sementara itu, level resistennya di 7.281, 7.300, 7.422, dan 7.503. "Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish," kata Ivan dalam riset hariannya.

Binaartha Sekuritas sendiri memproyeksi IHSG bergerak di kisaran support 7.165 dan resisten di 7.240. Saham-saham pilihannya, terdiri dari: ANTM, AKRA, dan UNTR.

Di sisi lain, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memprediksi IHSG bergerak di rentang support 7.150, pivot 7.200, dan resisten di 7.250. Ia memperkirakan IHSG kembali bergerak fluktuatif di kisaran level psikologis 7.200 pada Jumat (2/2).

"IHSG terkoreksi, tapi masih bertahan di atas 7.200 pada Kamis (1/2). Secara teknikal, Stochastic RSI mulai mengarah ke overbought area pada Kamis (1/2)," ujar Valdy melalui riset harian.

Bagaimana dengan proyeksi laju IHSG hari ini dari segi sentimen? Dari sisi eksternal, investor mengantisipasi data inflasi dan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) untuk menakar peluang The Fed dalam memangkas suku bunga acuan pada gelaran FOMC Maret 2024. CME FedWatch Tools mencatat probabilitas pemangkasan suku bunga di FOMC Maret sebesar 35.5 persen.

Sementara itu, dari dalam negeri, inflasi Indonesia berada di 2.57 persen (YoY) pada Januari 2024. Meskipun inflasi Indonesia berada di atas proyeksi pasar yang sebesar 2.55 persen (YoY), inflasi masih sesuai dengan asumsi makro APBN 2024.

"Dengan kondisi ini, daya beli masyarakat Indonesia diyakini masih solid yang diperkuat dengan kondisi Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang konsisten di atas 120 dalam beberapa bulan terakhir 2023," kata Valdy.

Adapun, dengan sentimen dan proyeksi itu, sejumlah saham yang dapat disoroti pada perdagangan Jumat (2/2), yakni: EMTK, ESSA, EXCL, ISAT, ENRG, dan BTPS.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi