Incar Rp72,5 M, Indo American Seafoods Mulai Bookbuilding IPO

Masa bookbuilding Indo American Seafoods sampai 24 Juni 2024

Incar Rp72,5 M, Indo American Seafoods Mulai Bookbuilding IPO
Ilustrasi IPO. (Flickr)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • ISEA bersiap melantai di BEI dengan harga penawaran Rp220-Rp250 per saham
  • IPO akan dimulai pada 14/6-3/7/2024, menawarkan maksimal 290 juta saham atau 20,86% modal perseroan setelah IPO
  • ISEA akan menggunakan dana IPO untuk pembelian bahan baku, biaya penjualan dan pemasaran, serta biaya perawatan dan utilitas

Jakarta, FORTUNE - PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan harga penawaran di rentang Rp220–Rp250 per saham.

Masa penawaran awal ISEA dimulai pada Jumat (14/6) sampai dengan Senin (24/6). Lalu, proses IPO akan berlanjut ke tanggal efektif, yakni 27 Juni 2024. Sebelumn akhirnya rangkaian IPO masuk ke masa penawaran umum pada 1–3 Juli 2024.

Adapun, perseroan menawarkan saham maksimal 290 juta saham atau maksimal 20,86 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Nilai nominalnya adalah Rp50 per saham.

"Jumlah kisaran penawaran umum perdana sebanyak-banyaknya sebesar Rp72,50 miliar," tulis Manajemen Indo American Seafoods dalam prospektus IPO-nya, dikutip Jumat.

Bersamaan dengan penerbitan saham IPO, ISEA juga menawarkan maksimal 145,00 juta Waran Seri I atau 13,18 persen dari total saham IPO. Harga pelaksanannya adalah Rp224 per saham. Waran Seri I itu dapat dilaksanakan setelah 6 bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yang berlaku mulai 6 Januari 2025 sampai dengan 7 Juli 2025.

Rencana penggunaan dana Indo American Seafoods

Indo American Seafoods akan menggunakan seluruh dana IPO, dengan alokasi sebagai berikut:

  • Sekitar 90,00 persen untuk pembelian bahan baku, baik bahan baku langsung maupun bahan baku pembantu

Adapun, bahan baku langsung mencakup pembelian udang. Sementara itu, bahan baku pembantu yang dimaksud, di antaranya: master karton, tepung, polybag, dan tray.

Para pemasok perorangan adalah para petani tambak dan pemasok berbadan hukum dari PT Indonesia Makan Udang, ISP, PT Sedulur Bertiga Jaya, CV Nerimo Ing Pandum, dan PT Maju Tambak Sumur.

Seluruh pemasok berbadan hukum tersebut merupakan pihak ketiga dan tidak memiliki afiliasi dengan perseroan, manajemen, maupun pemegang saham, kecuali ISP yang merupakan entitas anak dari perseroan. Namun, perseroan juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pembelian dari pihak ketiga lainnya di kemudian hari. 

Pembelian dilakukan secara langsung (on the spot) berdasarkan jadwal panen para pemasok, hingga saat ini tidak terdapat perjanjian khusus dengan pemasok kecuali dengan ISP. Pembelian dilakukan dengan harga pasar yang berlaku. Perseroan tidak memberikan pembayaran di muka (down payment) untuk setiap pembelian yang dilakukan. 

  • Sekitar 5,00 persen untuk biaya penjualan dan pemasaran
  • Sekitar 4,85 persen untuk biaya perawatan dan biaya utilitas
  • Sisanya untuk biaya keperluan kantor, khususnya untuk pembelian dan penggantian peralatan elektronik serta penunjang lainnya yang dibutuhkan untuk menopang aktivitas kantor perseroan

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

7 CEO dengan Gaji Tertinggi di Dunia
Grup Astra Sebar Dividen Interim, Ini Jadwal ASII, AALI, dan UNTR
6 Multifinance Lokal dicaplok Asing, Ini Negara Peminatnya
Mengenal Aplikasi Temu yang Bakal Diblokir Kominfo
Aksi Beli Prajogo Pangestu atas BREN Saat Pemeriksaan OJK
Berapa Gaji Anggota DPR beserta Tunjangannya? Puluhan Juta