MARKET

BAT Refractories (BATR) IPO, Target Genjot Ekspansi

Saham BATR menguat 21,8 persen di hari debut.

BAT Refractories (BATR) IPO, Target Genjot EkspansiIPO PT Benteng Api Technic Tbk (BATR), Senin (10/6).
10 June 2024

Fortune Recap

  • Emiten BAT Refractories mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia, dengan harga saham naik 21,82 persen ke Rp134 pada awal perdagangan sesi II.
  • Selama masa penawaran, BATR mencatatkan kelebihan permintaan sebesar 140,52 kali dari hasil penjatahan. PT KGI Sekuritas Indonesia menjadi penjamin pelaksana emisi efek.
  • Prospek industri refraktori di Indonesia menjanjikan pertumbuhan tingkat pengiriman yang tinggi dan akan didorong oleh kenaikan permintaan produk refraktori di berbagai industri.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) atau BAT Refractories telah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia, Senin (10/6). Sahamnya berhasil menguat 21,82 persen ke harga Rp134 di awal perdagangan sesi II.

Emiten manufaktur dan perdagangan produk refraktori (material tahan api), insulasi tahan panas, beserta jasa konstruksi itu menawarkan 620 juta saham baru dengan harga penawaran Rp110 per saham pada 3–6 Juni 2024. Dus, perseroan menghimpun dana senilai Rp68,2 miliar.

Selama masa penawaran, BATR mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed sebesar 140,52 kali dari hasil penjatahan (pooling). Adapun, perseroan menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

“Melalui IPO ini, kami ingin secara konsisten memaksimalkan layanan dalam bidang manufaktur dan perdagangan produk refraktori serta jasa konstruksi di Indonesia yang semakin agresif berkembang," kata Direktur Utama Benteng Api Technic, Ridwan dalam seremoni pencatatan BATR di gedung BEI, Senin.
Adapun, perseroan akan menggunakan dana IPO untuk mengembangkan usaha ke depan, dengan perincian sebagai berikut:

• Sekitar 38,65 persen untuk pembelian tanah dan bangunan dari pihak terafiliasi.
• Sekitar 10,00 persen untuk kebutuhan pembangunan dan perbaikan bangunan.
• Sekitar 5,67 persen untuk pembelian peralatan laboratorium.
• Sekitar 6,84 persen untuk pembelian mesin produksi.
• Sisanya, sekitar 38,82 persen untuk belanja operasional berupa persediaan barang jadi dan bahan baku.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.