Investor Nanti Data Cadev, Apa Kabar Laju IHSG?

IHSG diproyeksi akan kembali menguat.

Investor Nanti Data Cadev, Apa Kabar Laju IHSG?
Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat lagi pada Selasa (7/11), setelah berhasil ditutup naik 1,33 persen di level 6.878,84 kemarin (6/11) sore.

Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, setelah pengumuman data pertumbuhan PDB dan menjelang rilis data cadangan devisa hari ini, IHSG akan memperoleh sentimen positif.

"Tentunya dapat menjadi faktor yang bisa mendorong kenaikan IHSG," katanya dalam riset harian.

Ia menilai, data-data ekonomi Indonesia masih menandakan stabilnya kondisi ekonomi domestik. Sehingga masih dapat menopang pergerakan IHSG.

Adapun, dengan sentimen tersebut, William memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran support 6.754 dan resisten di 6.923. Saham-saham pilihannya hari ini, terdiri dari: TLKM, BBNI, BBCA, KLBF, ADHI, PTPP, WIKA, SMGR, dan ASII.

Lebih lanjut, Phintraco Sekuritas pun memprediksi IHSG naik lagi. Ia memperkirakan IHSG akan konsolidasi di pivot 6.850. Kemarin, kenaikan IHSG telah masuk ke overbought area.

Menurutnya, sentimen positif bagi IHSG akan datang dari nilai kurs rupiah yang lanjut menguat ke level Rp15.535 per dolar AS atau naik 1,21 persen kemarin. Itu berkat putusan The Fed untuk mempertahankan suku bunganya.

Di pasar domestik, sentimen positif berasal dari data pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,94 persen (YoY) di kuartal III 2023. Meskipun, sebetulnya angka itu di bawah ekspektasi, yakni 5,05 persen (YoY) dan capaian di triwulan sebelumnya, yaitu 5,17 persen (YoY).

Selain itu, Cina juga akan mengumumkan data ekspor dan impor Oktober hari ini. Mengingat eratnya hubungan dagang Indonesia dan Cina, data tersebut akan berdampak juga terhadap reaksi pelaku pasar.

Adapun, Phintraco Sekuritas menyebut, ekspor Cina diprediksi masih akan tertekan sekitar 3,3 persen (YoY) dan impor diperkirakan terkoreksi 4,8 persen (YoY). "Kontraksi itu diprediksi menekan cadangan devisa Indonesia pada Oktober, yang juga akan rilis Selasa," tulis Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang dalam risetnya.

Di tengah sentimen-sentimen itu, Phintraco Sekuritas menyoroti saham-saham berikut ini: AKRA, INKP, ICBP, ANTM, BRPT, INDY, dan ADRO.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

IDN Channels

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga