MARKET

Investor Nanti Data Cadev, Apa Kabar Laju IHSG?

IHSG diproyeksi akan kembali menguat.

Investor Nanti Data Cadev, Apa Kabar Laju IHSG?Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
07 November 2023

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat lagi pada Selasa (7/11), setelah berhasil ditutup naik 1,33 persen di level 6.878,84 kemarin (6/11) sore.

Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, setelah pengumuman data pertumbuhan PDB dan menjelang rilis data cadangan devisa hari ini, IHSG akan memperoleh sentimen positif.

"Tentunya dapat menjadi faktor yang bisa mendorong kenaikan IHSG," katanya dalam riset harian.

Ia menilai, data-data ekonomi Indonesia masih menandakan stabilnya kondisi ekonomi domestik. Sehingga masih dapat menopang pergerakan IHSG.

Adapun, dengan sentimen tersebut, William memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran support 6.754 dan resisten di 6.923. Saham-saham pilihannya hari ini, terdiri dari: TLKM, BBNI, BBCA, KLBF, ADHI, PTPP, WIKA, SMGR, dan ASII.

Lebih lanjut, Phintraco Sekuritas pun memprediksi IHSG naik lagi. Ia memperkirakan IHSG akan konsolidasi di pivot 6.850. Kemarin, kenaikan IHSG telah masuk ke overbought area.

Menurutnya, sentimen positif bagi IHSG akan datang dari nilai kurs rupiah yang lanjut menguat ke level Rp15.535 per dolar AS atau naik 1,21 persen kemarin. Itu berkat putusan The Fed untuk mempertahankan suku bunganya.

Di pasar domestik, sentimen positif berasal dari data pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,94 persen (YoY) di kuartal III 2023. Meskipun, sebetulnya angka itu di bawah ekspektasi, yakni 5,05 persen (YoY) dan capaian di triwulan sebelumnya, yaitu 5,17 persen (YoY).

Selain itu, Cina juga akan mengumumkan data ekspor dan impor Oktober hari ini. Mengingat eratnya hubungan dagang Indonesia dan Cina, data tersebut akan berdampak juga terhadap reaksi pelaku pasar.

Adapun, Phintraco Sekuritas menyebut, ekspor Cina diprediksi masih akan tertekan sekitar 3,3 persen (YoY) dan impor diperkirakan terkoreksi 4,8 persen (YoY). "Kontraksi itu diprediksi menekan cadangan devisa Indonesia pada Oktober, yang juga akan rilis Selasa," tulis Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang dalam risetnya.

Di tengah sentimen-sentimen itu, Phintraco Sekuritas menyoroti saham-saham berikut ini: AKRA, INKP, ICBP, ANTM, BRPT, INDY, dan ADRO.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.