Jakarta, FORTUNE - PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) berniat menggelar pembelian kembali saham (buyback saham). Kapan perseroan akan melakukan aksi korporasi itu?
Berdasarkan keterbukaan informasi, MAHA akan melaksanakan pembelian kembali selama periode 23 Oktober 2024 sampai dengan 22 Oktober 2025.
"Sehubungan dengan itu, maka perseroan berencana untuk menyelenggarakan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Oktober 2024 atau tanggal lain yang merupakan penundaan atau kelanjutannya," demikian pernyataan Corporate Secretary MAHA, Ivan Darwin.
Secara mendetail, berikut adalah jadwal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali saham MAHA setelah pengumuman RUPSLB:
- Tanggal daftar pemegang saham yang berhak hadir: 27 September 2024.
- Pemanggilan RUPSLB: 30 September 2024.
- Perubahan atau penambahan informasi (jika ada): 17 Oktober 2024.
- Tanggal pelaksanaan RUPSLB: 22 Oktober 2024.
- Pengumuman ringkasan risalah RUPSLB: 24 Oktober 2024.
- Periode buyback: 23 Oktober 2024 sampai dengan 22 Oktober 2025.
Dana yang disiapkan
Untuk melakukan pembelian kembali saham, MAHA menyiapkan dana maksimal Rp200 miliar, yang telah termasuk biaya-biaya perantara pedagang efek dan biaya lain yang terkait dengan aksi tersebut.
MAHA mengungkap pelaksanaan buyback sahamnya tidak akan mengakibatkan penurunan pendapatan ataupun proforma laba per saham ke depannya. Sebab, aksi korporasi itu tidak berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perseroan. Selain itu, dana yang digunakan adalah dana internal yang perseroan ambil dari saldo laba ditahan.
Perseroan merencanakan menggelar buyback dengan jumlah saham yang akan dibeli tidak akan melampaui 20 persen dari modal disetor dalam perseroan dan ketentuan minimal saham freefloat 7,5 persen.
"Pembelian kembali diharapkan dapat meningkatkan keyakinan kepada para investor atas nilai fundamental perseroan. Ini juga memberikan fleksibilitas dalam hal pengelolaan modal jangka panjang," demikian Ivan.
Ia menambahkan, saham treasuri MAHA dari aksi tersebut dapat dijual pada masa yang akan datang dengan nilai optimal, apabila perseroan membutuhkan penambahan modal.