Kinerja 2023 Solid, Harita Nickel Bagi Dividen Rp1,6 T

Harita Nickel juga akan buyback saham.

Kinerja 2023 Solid, Harita Nickel Bagi Dividen Rp1,6 T
Pubex Harita Nickel, Kamis (27/6).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) membayar dividen tunai Rp1,6 triliun untuk tahun buku 2023.
  • Pendapatan NCKL naik 149,4% YoY menjadi Rp23,86 triliun, dengan laba sebesar Rp5,62 triliun yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
  • Pemegang saham menyetujui pembelian kembali saham dan perseroan akan mengalokasikan dana maksimal Rp1 triliun. Produksi tambang juga meningkat 38% dari tahun sebelumnya.

Jakarta, FORTUNE – Emiten pertambangan dan smelter nikel, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, sepakat membagikan dividen tunai sejumlah Rp1,6 triliun untuk tahun buku 2023.

Hal itu disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Paparan Publik Harita Nickel di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Kamis (27/6).

Adapun, NCKL membukukan pendapatan Rp 23,86 triliun ada 2023, naik 149,4 persen (YoY). Selain itu, perseroan juga meraih laba tahun buku 2023 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,62 triliun, naik 20,4 persen (YoY). Berdasarkan laba tersebut, NCKL menetapkan rasio pembayaran dividen sebesar 30 persen.

Di luar agenda ihwal dividen, pemegang saham juga menyetujui pembelian kembali (buyback) saham sesuai dengan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29 Tahun 2023. Untuk menyokong rencana tersebut itu, perseroan akan mengalokasikan dana maksimal Rp1 triliun. Jangka waktu pelaksanaan buyback itu 12 bulan setelah diperolehnya persetujuan.

​"Karena walaupun fundamental bisnis kami baik, itu belum terefleksi dalam harga saham NCKL," kata Direktur Utama Harita Nickel, Roy Arman Arfandy.

Ekspansi Harita Nickel

Dari segi kinerja, pada kuartal pertama tahun 2024, produksi tambang mencapai 5,88 juta wet metrik ton (wmt), meningkat 38 persen dari periode yang sama di tahun sebelumya. Produksi tambang berasal dari 2 tambang yang telah beroperasi (PT. TBP dan PT. GPS), sedangkan tiga tambang lainnya (PT. JMP, PT. OAM dan PT. GTS) masih dalam tahap eksplorasi.

Roy menekankan pentingnya ekspansi yang strategis dalam menghadapi tantangan global. "Kami berkomitmen terus melakukan investasi yang bijaksana dan pengembangan fasilitas produksi yang dapat meningkatkan volume dan nilai tambah dari produk yang dihasilkan. Kami akan terus menjaga posisi keuangan yang sehat dan kuat untuk mengantisipasi kebutuhan modal kerja ke depan," ujarnya 

Proyek pembangunan fasilitas HPAL (ONC) juga menunjukkan perkembangan signifikan. Jalur produksi pertama dari fasilitas HPAL kedua ini (ONC) telah mencapai kapasitas produksi penuh pada akhir Mei 2024. Jalur produksi kedua mulai beroperasi pada Juni 2024, sementara jalur ketiga dijadwalkan mulai beroperasi pada Agustus 2024.

Harita Nickel bersama dengan mitra strategisnya juga telah mendirikan dua perusahaan baru, yaitu PT Bhakti Bumi Sentosa (BBS) dan PT Cipta Kemakmuran Mitra (CKM). PT BBS bertujuan untuk mengurangi limbah dari produksi HPAL dengan cara daur ulang sekaligus menghasilkan produk bernilai tambah dari limbah, sedangkan PT CKM bertujuan untuk memproduksi limestone menjadi quicklime untuk menekan biaya produksi dari fasilitas HPAL.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024