Jakarta, FORTUNE - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 28,04 persen (YoY) pada 2023. Saham HMSP pun sempat menguat 2,9 persen pada Senin (18/3).
Mengacu pada laporan keuangan konsolidasi HMSP pada 2023, laba bersihnya berjumlah Rp8,09 triliun, naik dari Rp6,32 triliun pada tahun sebelumnya.
Bersamaan dengan itu, laba per saham dasar dan dilusian HMSP pun bertumbuh 29,63 persen (YoY) dari Rp54 menjadi Rp70.
Hal itu berkaitan dengan kenaikan penjualan bersih HM Sampoerna sebesar 4,29 persen (YoY), dari Rp111,21 triliun pada 2022 menjadi Rp115,98 triliun pada 2023.
Penjualan lokal dari pihak ketiga berkontribusi tertinggi terhadap penjualan perseroan, yakni senilai Rp114,9 triliun, bertumbuh 3,82 persen (YoY) dari Rp110,73 triliun. Sementara sisanya berasal dari pihak berelasi lewat ekspor dan lainnya, dengan penjualan senilai Rp1,00 triliun, yang melejit 108,84 persen (YoY) dari Rp480,71 miliar.
Sejalan dengan kenaikan penjualan, beban pokok penjualan HM Sampoerna turut meningkat sebesar 2,76 persen (YoY) menjadi Rp96,65 triliun, dari sebelumnya Rp94,05 triliun.
Dari segi volume, penjualan rokok HM Sampoerna di 2023 lebih rendah dari 2022. Secara menyeluruh, Philip Morris International selaku pengendali HMSP melaporkan total pengiriman sebanyak 83,4 miliar pada 2023, menurun 4,0 persen (YoY) dari Rp86,8 miliar pada 2022.
Itu tak lepas dari menurunnya total pasar rokok Indonesia, yakni sebesar 4,1 persen (YoY) dari 304 miliar batang pada 2022, menjadi 291,6 miliar batang pada 2023.
Adapun, secara global, produk-produk smoke-free PMI berkontribusi hampir 40 persen terhadap total pendapatan bersih dan lebih dari 40 persen dari laba kotor perusahaan di kuartal IV 2023.
"Ini disebabkan oleh pertumbuhan berkelanjutan dari IQOS, yang kini telah melampaui Marlboro dalam hal pendapatan bersih, mengukuhkan posisi sebagai merek nikotin premium terkemuka kurang dari 10 tahun sejak diluncurkan," kata Chief Executive Officer Philip Morris International Inc, Jacek Olczak dalam keterangan resminya.
Pada 2024 ini, PMI memproyeksikan pendapatan bersih bertumbuh di kisaran 6,5 persen--8 persen secara organik. Sementara itu, pertumbuhan laba operasional organik diprediksi berkisar antara 8 persen--9,5 persen. Dengan estimasi belanja modal sekitar US$1,2 miliar, yang sebagian dialokasikan sebagai investasi di kapasitas ZYN, Amerika Serikat (AS).
Di akhir perdagangan sesi I, Senin, saham HMSP menguat 0,60 persen ke harga Rp840 per saham.