Jakarta, FORTUNE - Emiten properti Balikpapan Superblock, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK), mencetak kenaikan laba bersih 226,73 persen (YoY) di kuartal III 2024.
Per 30 September 2024, BSBK meraih laba bersih senilai Rp62,10 miliar, melejit dari Rp19,00 miliar pada periode serupa pada 2023. Laba per saham dasar BSBK turut meroket sebesar 892 persen (YoY) dari Rp0,025 menjadi Rp2,48.
Pertumbuhan laba bersih itu disokong oleh kenaikan penjualan dan pendapatan usaha sebesar 12,22 persen (YoY) dari Rp234,75 miliar menjadi Rp263,42 miliar.
Segmen penjualan menyumbang Rp13,93 miliar, terkoreksi 33,42 persen (YoY). Sementara itu, segmen penjualannya berkontribusi sebesar Rp249,49 miliar, meningkat 16,68 persen (YoY).
Selain karena penjualan dan pendapatan usaha yang bertumbuh, kenaikan laba juga didorong oleh efisiensi beban. Yang mana, beban pokok perseroan tercatat berkurang 11,33 persen (YoY) dari Rp79,89 miliar menjadi Rp70,84 miliar.
Alhasil, laba bruto dari BSBK pun bertumbuh sebesar 24,37 persen (YoY) dari Rp154,85 miliar menjadi Rp192,58 miliar.
Dari segi neraca, perseroan mencatatakan aset sejumlah Rp2,5 triliun, meningkat 0,53 persen (year to date). Ekuitasnya juga naik 2,20 persen (ytd) menjadi Rp1,72 triliun. Bersamaan dengan itu, liabilitasnya berjumlah Rp784,82 miliar atau menurun sebesar 2,95 persen (ytd).
Lebih lanjut, kas dan bank Wulandari Bangun Laksana yang terafiliasi dengan Christopher Sumasto Tjia per akhir September 2024 berjumlah Rp16,43 miliar, lebih tinggi dari periode serupa di 2023, yakni Rp13,21 miliar.
Merespons kabar kinerja itu, saham BSBK berhasil menguat 5,36 persen ke harga Rp59 per saham pada Senin (14/10), dengan rata-rata harga Rp58,32. Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksi BSBK berjumlah 751 juta saham, dengan nilai transaksi Rp43,8 miliar, serta frekuensi transaksi 53.300 kali.
Jika ditelusuri lebih jauh, harga saham BSBK sudah meningkat 3,51 persen selama satu bulan terakhir. Namun, dalam tiga bulan belakangan ini, harganya telah terkoreksi sebesar 4,84 persen.