Jakarta, FORTUNE - Bank DBS Indonesia dan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) bermitra untuk distribusi reksa dana share-class baru, Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas Income 2 (MONI II Kelas Income 2).
CEO dan President Director MAMI, Afifa mengatakan, inovasi produk itu dirilis untuk para investor yang bertujuan investasi jangka menengah, yakni 5 sampai dengan 7 tahun. Produk itu juga memiliki fitur pembagian dividen bulanan.
"Ini akan jadi solusi bagi nasabah yang menginginkan fleksibilitas dalam mengelola portofolio, memastikan arus kas dan pendapatan bulanan stabil dan terprediksi, sesuai dengan profil risiko mereka," kata Afifa, Kamis (21/11).
Sementara dari sisi Bank DBS Indonesia, kolaborasi dengan MAMI itu merupakan salah satu cara mereka mendukung diversifikasi portofolio nasabah, khususnya di era penurunan suku bunga. Sebelumnya, berdasarkan hasil riset MAMI, pada empat siklus pemangkasan suku bunga Bank Indonesia sebelumnya (pada 2011, 2016, 2019, dan 2020), secara rata-rata, indeks BINDO mencatat kinerja positif 18 persen.
Lebih lanjut, dengan kerja sama ini, produk Reksa Dana Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas Income 2 akan tersedia di aplikasi digibank by DBS. Consumer Banking Director PT Bank Indonesia, Melfrida Gultom mengatakan, "Ini juga mencerminkan semangat kami menghadirkan insight yang dipersonalisasi dengan teknologi data untuk tiap nasabah."
MONI II Kelas Income 2 adalah reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) berdasarkan UU No. 8 Tahun 1995. Total unit penyertaannya maksimal 4 miliar, dengan nilai aktiva bersih awal Rp1.000 per unit penyertaan.
Pertumbuhan industri reksa dana
Industri reksa dana di Indonesia menunjukkan pertumbuhan. Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per September 2024, jumlah investor mencapai 13,1 juta investor, naik 20 persen (YoY). Selain itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2024 mencatat, total Asset Under Management (AUM) reksa dana industri sebesar Rp503,5 triliun.
Dari total AUM itu, reksa dana pendapatan tetap (Fixed Income Mutual Fund) memberikan kontribusi terbesar dengan AUM mencapai Rp155,9 triliun atau sebesar 31 persen dari AUM reksa dana industri. Angka itu menunjukan, reksa dana pendapatan tetap menjadi salah satu instrumen investasi reksa dana yang masyarakat minati.