Minim Sentimen Buat IHSG Rawan Tertekan Lagi

Masih ada peluang menguat, tapi dengan syarat.

Minim Sentimen Buat IHSG Rawan Tertekan Lagi
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/10/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan melemah 0,30 persen ke level 6.940,89 di akhir perdagangan Selasa (3/10). Hari ini (4/10), IHSG diprediksi kembali terkoreksi.

Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, pola gerak indeks acuan saham kini masih ada di rentang sideways, dengan peluang tekanan yang masih terbuka. Itu karena masih minimnya sentimen baik dari sisi domestik maupun internasional. Dus, potensi IHSG melemah lebih besar dibanding peluang menguat hari ini.

"Faktor lain dari fluktuasi nilai tukar rupiah dan masih tercatatnya capital outflow secara year to date akan ikut membayangi pergerakan IHSG," tulisnya dalam riset harian.

Ia memperkirakan IHSG bergerak di kisaran support 6.889 dan resisten di 7.054. Saham-saham pilihannya, terdiri dari: SMRA, BSDE, KLBF, BBRI, TLKM, BBNI, dan BBCA.

Lebih lanjut, Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang memproyeksikan IHSG melaju fluktuatif di rentang support 6.930 dan resisten di 6.975. Saham pilihannya, yakni: PRDA, HMSP, GGRM, BBTN, ACES, SMRA, dan BRPT.

Salah satunya, karena sentimen yang relatif minim akibat liburnya bursa Cina di pekan ini, juga bursa Eropa yang libur pada Selasa. "Dengan begitu, perhatian pasar akan terfokus ke Amerika Serikat," tulisnya melalui riset harian.

Proyeksi laju IHSG dari analisis teknikal

Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)

Dari segi analisis teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memproyeksikan IHSG melemah di rentang support 6.905 dan resisten di 6.970. 

"IHSG berpeluang melemah ke level 6.900 karena masih ditutup di bawah garis SMA-20 dalam 5 hari terakhir dan bergerak di bawah zona resisten 6.990-7.000," tulisnya dalam riset.

Ia menambahkan, jika ada penembusan di bawah 6.900, maka dapat memicu pelemahan menuju 6.861 sebagai support Fibonacci terdekatnya.

Level support IHSG berada di 6.900, 6.861, dan 6.804. Sementara itu, resistennya berada di 7.000, 7.058, dan 7.118. Indikator MACD mengindikasikan momentum bearish. Saham-saham pilihannya hari ini, yaitu: HRUM, INCO, KLBF, MDKA, dan PGAS.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menambahkan, dalam jangka pendek masih ada kemungkinan akan peluang IHSG menguat ke rentang area 6.995-7.017. "Dengan catatan IHSG masih mampu bergerak di atas 6.900," ujarnya dalam riset.

Akan tetapi, selama IHSG belum mampu break area resisten 7.046, maka posisinya masih rawan berbalik terkoreksi untuk menguji area support di 6.900 dan akan bergerak ke kisaran 6.747-6.861.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

IDN Channels

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga