Pandemi Tak Surutkan Niat Investasi, Jumlah Investor Naik 71,42%

Jumlah SID pasar modal mencapai 10,47 juta, Selasa (19/10).

Pandemi Tak Surutkan Niat Investasi, Jumlah Investor Naik 71,42%
Ilustrasi jumlah investor pasar modal. (Pixabay/TheInvestorPost)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pandemi tak menyurutkan keinginan berinvestasi di pasar modal. Itu tercermin dari total jumlah investor yang naik tinggi hingga Oktober 2021 seturut data KSEI (PT Kustodian Sentral Efek Indonesia).

Per 19 Oktober, total SID (single investor identification) pasar modal telah mencapai 10,47 juta. Peningkatannya 71,42 persen ketimbang akhir 2020 yang hanya 3,88 juta (ytd).

“Itu terdiri dari investor saham 3,04 juta, investor reksadana 6 juta, dan investor surat berharga negara (SBN) 583 ribu,” ujar Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo, dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (29/10).

1. Pertumbuhan Tertinggi: Investor Reksadana

Investor reksadana mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yakni 89,08 persen (ytd). Dari 3.175.429 pada akhir 2020, menjadi 6.003.996 per 19 Oktober 2021.

Sebagai perbandingan, jumlah investor saham meroket 79,39 persen (ytd) dari 1.695.268 ke 3.041.202. Untuk total investor SBN, ada kenaikan 26,85 persen (ytd) dari 460.372 menjadi 583.990.

2. Dominasi Investor Milenial

Dari segi demografi, data KSEI menunjukkan bahwa mayoritas investor pasar modal berusia di bawah 30 tahun dan 30–40 tahun, yakni 81,02 persen. Rentang usia tersebut tergolong sebagai generasi milenial.

Berdasar tingkat pendidikan, jumlah investor masih didominasi oleh lulusan SMA (56,54 persen). Dari jenis kelamin, investor laki-laki lebih banyak (62,41 persen) ketimbang perempuan (37,59 persen).

3. Lebih dari 50 Persen Investor Memiliki Aset Rp10 juta-Rp100 juta

Mayoritas (29,61 persen) investor merupakan pegawai negeri, swasta, dan guru. Yang menarik, total investor terbanyak kedua adalah pelajar (24,15 persen). Diikuti oleh pekerjaan lain (17,48 persen), pengusaha (11,93 persen), dan ibu rumah tangga (4,10 persen).

52,54 persen investor memiliki aset pada rentang Rp10 juta–Rp100 juta. Diikuti oleh aset di bawah Rp10 juta (35,37 persen), Rp100 juta–Rp500 juta (9,76 persen), Rp500 juta–Rp1 miliar (1,71 persen), dan di atas Rp1 miliar (0,62 persen).

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya