Jakarta, FORTUNE - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) bakal mengerjakan beberapa proyek strategis pada 2025–2027 sebagai bagian dari ekspansi bisnis.
Salah satunya, infrastruktur gas pipa Tegal–Cilacap. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari mengatakan, proyek itu ditargetkan akan dimulai pada 2025, dengan target operasi pada 2026 atau awal 2027. Pipa itu diperkirakan mampu mengalirkan gas sebanyak 51 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
Menurutnya, PGN dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah menandatangani Heads of Agreement (HOA) tentang Jual Beli Gas Bumi untuk Kilang Refinery Unit IV Cilacap pada 9 Agustus 2024. Saat ini, perseroan dalam proses penyusunan Perjanjian Komersial antara PGN dan KPI.
"Pembangunan pipa gas itu memperluas jangkauan infrastruktur gas bumi bagi pelanggan di sisi selatan Pulau Jawa maupun potensi pelanggan sepanjang jalur," jelas Rosa dalam acara paparan publik PGAS, Selasa (17/9).
Selain itu, PGN pun tengah mengerjakan proyek pipa transportasi Cikampek–Plumpang. Jangka waktu infrastruktur itu diperkirakan mencapai 10 tahun masa operasi.
Proyek yang ini akan dilakukan oleh entitas anak PGN, yakni PT Pertamina Gas (Pertagas), bersama dengan PT Pertamina Patra Niaga (PPN). Adapun, Pertagas dan PPN sedang menyusun Perjanjian Penyediaan Jasa Pipanisasi BBM Cikampek–Plumpang. Selain itu, perseroan juga tengah menyiapkan tender EPC Pipanisasi BBM Cikampek–Plumpang.
"Target operasional di kuartal I 2027, dengan kapasitas pengangkutan sekitar 4,6 miliar liter per tahun," ujar Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Harry Budi Sidharta dalam kesempatan yang sama.
Di luar dua proyek itu, PGN juga akan merevitalisasi Terminal LNG Hub Arun. Pada tahap awal, revitalisasi akan dilakukan terhadap tangki F-6004, yang sudah tak aktif sejak 2004. Kapasitas barunya didesain mencapai 127.000 meter kubik, dengan target operasi pada kuartal I 2025. Secara keseluruhan, perkembangan dari pekerjaan revitalisasi (EPC Tank dan non-tank sudah terealisasi sebesar 21,69 persen.