Jakarta, FORTUNE - Taipan Prajogo Pangestu melakukan aksi jual atas kepemilikan sahamnya di PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Total saham yang ia lepas mencapai 12,42 juta saham atau 0,11 persen.
Berdasarkan keterbukaan informasi CUAN, dikutip Jumat (6/9), hasilnya, kepemilikan saham CUAN oleh Prajogo Pangestu berkurang dari 9,56 miliar menjadi 9,55 miliar saham. Persentase hak suaranya juga turun menjadi 84,96 persen, dari 85,07 persen.
Transaksi penjualan itu dilakukan pada 29 Agustus 2024, tetapi baru dilaporkan pada Kamis (5/9) sore jelang penutupan perdagangan. Penjualan dilakukan beberapa kali dengan harga yang berbeda, dengan perincian berikut ini:
- 8,42 juta saham dengan harga Rp9.450 per saham (Rp79,5 miliar).
- 297.400 saham dengan harga Rp9.900 per saham (Rp2,94 miliar).
- 169.200 saham dengan harga Rp9.925 per saham (Rp1,68 miliar).
- 25.500 saham dengan harga Rp9.950 per saham (Rp253,72 juta).
- 7.900 saham dengan harga Rp9.975 per saham (Rp78,80 juta).
- 2,89 juta saham dengan harga Rp10.000 per saham (Rp28,92 miliar).
- 557.200 saham dengan harga Rp10.025 per saham (Rp5,59 miliar).
- 50.500 saham dengan harga Rp10.050 per saham (Rp507,52 juta).
Jika ditotalkan, maka aksi jual Prajogo Pangestu tersebut hampir mencapai Rp119,52 miliar.
Pada Jumat ini, saham CUAN menguat 1,70 persen ke harga Rp8.975 per akhir perdagangan sesi pertama. Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksi CUAN hari ini mencapai 3,59 juta, dengan nilai transaksi Rp32,4 miliar, dan frekuensi transaksi sebanyak 3.005 kali.
Selama satu minggu belakangan, harga CUAN telah tertekan 5,53 persen. Bahkan, pada 3 September 2024, CUAN sempat terkoreksi 4,83 persen ke harga Rp8.875. Namun, selama sebulan belakangan, harga CUAN telah melejit 15,81 persen.
Lantas, apa tujuan dari transaksi penjualan saham CUAN oleh Prajogo Pangestu?
"Tujuan dari transaksi adalah menambah free float saham yang beredar di pasar," demikian menurut Sekretaris Perusahaan CUAN, Robertus Maylando Siahaya dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia.
Adapun, aksi jual itu Prajogo lakukan melalui perantara, yakni sekretaris perusahaan perseroan. Dalam kolom keterangan pengendali, Prajogo pun menyatakan, penjualan itu juga dibarengi dengan maksud mempertahankan pengendalian.
