MARKET

Surya Internusa Dapat Rp3,1 T Jual Saham Anak Usaha ke Grup Djarum

Entitas Grup Djarum menyerap seluruh saham baru dari SCS.

Surya Internusa Dapat Rp3,1 T Jual Saham Anak Usaha ke Grup DjarumKawasan industri Suryacipta Sedaya milik PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA). (Dok. Suryacipta)
17 May 2024

Fortune Recap

  • PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) dan PT Anarawata Puspa Utama (APU) menandatangani perjanjian pengambilalihan saham Suryacipta Swadaya (SCS) senilai Rp3,1 triliun.
  • Investor strategis akan memperkuat struktur permodalan SCS, mengurangi utang bank, dan membuat SCS lebih kompetitif dalam pengembangan Kawasan Industri Subang Smartpolitan.
  • Pabrik kendaraan listrik BYD dan Yadea di Subang Smartpolitan dan Karawang mendorong target penjualan perseroan menjadi 184 hektare atau setara penjualan Rp2,2 triliun.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Emiten Kawasan Industri, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), dengan entitas Grup Djarum, PT Anarawata Puspa Utama (APU), telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham dan pengambilan saham-saham baru atas perusahaan anak PT Suryacipta Swadaya (SCS).

Melalui perjanjian tersebut, SSIA dan APU telah menyepakati rencana transaksi dengan total nilai Rp3,1 triliun, dalam bentuk pengambilalihan 55.808.781 saham SCS milik SSIA senilai Rp169,8 miliar dan pengambilan seluruh saham baru yang akan diterbitkan SCS sejumlah 962.701.486 saham dengan nilai Rp2,9 triliun oleh APU.

Setelah aksi korporasi tersebut, SCS masih tetap menjadi perusahaan anak usaha yang terkonsolidasi pada SSIA.

Adapun perseroan masih memiliki 1.771.928.821 saham pada SCS atau 63,5 persen dari seluruh modal yang ditempatkan.

Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Johannes Suriadjaja, menyatakan akan terus mengembangkan bisnis perseroan.

“Salah satu strategi kami dalam mengembangkan bisnis adalah dengan menggandeng investor strategis yang memiliki visi dan tujuan yang sama,” kata dia lewat keterangannya yang dikutip Jumat (17/5).

Keberadaan investor strategis akan memperkuat struktur permodalan SCS dengan mengurangi utang bank. Hal ini secara tidak langsung mengurangi biaya bunga serta menambah ekuitas yang akan membuat SCS menjadi lebih kompetitif.

“Dengan adanya tambahan dana dari investor strategis, SCS akan lebih cepat dalam pengembangan Kawasan Industri Subang Smartpolitan sehingga akan lebih menarik bagi para calon pembeli,” ujar Johannes.

Untuk memuluskan rencana ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham atas rencana transaksi ini melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) SSIA yang akan diselenggarakan pada 21 Juni 2024.

Related Topics