Jakarta, FORTUNE - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) membenarkan aksi beli saham oleh Prajogo Pangestu di perseroan. Saham BREN pun sempat menguat 11 persen ke harga Rp4.930 per saham ke harga Rp4.930, Selasa (16/1) pagi.
Sementara data IDX Mobile per akhir perdagangan sesi I pada Selasa, saham BREN menguat 8,35 persen ke level Rp4.800 per saham.
Dalam Flash Focus FIMA (FInancial Information and Market Access) oleh Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI), aksi penambahan kepemilikan salah satu orang terkaya di Indonesia itu sudah dilakukan secara bertahap pada Jumat (12/1).
"Disampaikan bahwa hal ini menunjukkan komitmken kuat pemilik untuk selalu mendukung BREN," tulis Tim Riset FIMA.
Kabar itu dikonfirmasi langsung oleh Corporate Secretary BREN, Merly pada Selasa ini. Transaksi dilakukan oleh Prajogo Pangestu selaku pemegang saham terbesar.
Adapun, aksi pembelian itu dilakukan di tengah tren penurunan harga BREN sepanjang Januari 2024. Saham BREN sendiri telah terkoreksi 36,84 persen ke harga RP4.790 per saham secara year to date, dilansir dari data Google Finance per Selasa pukul 11.57 WIB.
Ekspansi dan penggunaan dana IPO
Beberapa waktu ini, BREN gencar melakukan ekspansi. Salah satu caranya, dengan mendirikan entitas anak baru, PT Barito Wind Energy (BWE) pada akhir Oktober 2023.
BWE kemudian mengakuisisi lima Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) pada Desember 2023, yang meliputi: PLTB Sidrap 2 Sulawesi Selatan, PT UPC Sukabumi Bayu Energi, PT UPS Lombok Timur Bayu, PLTB SIdrap 1, dan OMI. Tujuan dari akuisisi itu adalah menangkap peluang dari bisnis energi baru terbarukan bertenaga angin.
Di bidang lain, yakni geotermal, BREN dan Star Energy Group, menjadi mitra ACEN di Jawa Barat. ACEN adalah perusahaan energi Filipina yang juga beroperasi di Indonesia, India, VIetnam, dan Australia. Perseroan juga berupaya meningkatkan kapasitas geotermalnya menjadi 1.200 MW, dari sebelumnya 886 MW.
BREN sendiri baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Oktober 2023. Jumlah hasil penawaran umumnya mencapai Rp3,13 triliun. Dikurangi dengan biaya penawaran umum, hasil bersih dari IPO-nya berjumlah Rp3,08 triliun.
Total dana yang sudah dipakai adlaah Rp2,58 triliun, dengan realisasi penggunaan dana sebagai berikut:
- Rp1,43 triliun untuk membayar sebagian utang fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited.
- Rp1,06 triliun untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energy Oil and Gas Pte. Ltd.
- Rp95 miliar untuk kewajiban pembayaran kepada perseroan.
Dus, sisa dana hasil penawaran umum BREN adalah Rp497,38 miliar per Senin (15/1).