Digembok Sebulan, CUAN Masuk 'Pemantauan Khusus' dan ARB
CUAN anjlok 10 persen, level ARB di papan pemantauan khusus.
Jakarta, FORTUNE - Suspensi saham afiliasi Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), akhirnya dibuka setelah sebulan, Selasa (16/1). Saham CUAN langsung merosot ke auto reject bawah (ARB).
Data IDX Mobile menunjukkan, saham BUAN melemah 10 persen ke level Rp12.100 dari harga terakhir sebelum penerapan suspensi, yakni Rp13.425. Tak hanya itu, saat ini CUAN masuk ke dalam Papan Pemantauan Khusus, sehingga diberi notasi 'X' setelah kode saham.
"Saham yang masuk ke dalam papan tersebut ada batasan ARB atau auto reject atas (ARA) sebesar 10 persen," kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI), Krisitan Manullang kepada pers, Selasa pagi.
Petrindo Jaya Kreasi mulai melantai di bursa pada 8 Maret 2023 dengan harga penawaran awal Rp220 per saham. Sejak itu, sahamnya telah meroket 6.000 persen dari harga penawaran itu.
Pada akhirnya, BEI mulai menyetop perdagangan CUAN di pasar reguler dan pasar tunai secara temporal sejak 19 Desember 2023. Setelah itu, pihak BEI pun melakukan pemeriksaan terhadap CUAN.
"Bursa sudah menyelesaikan pemeriksaan atau analisis terhadap pergerakan saham CUAN," kata Kris lagi.
5 kali suspensi pada 2023
Suspensi saham CUAN tidak hanya terjadi satu kali sepanjang 2023. Sebelum suspensi pada 19 Desember, perdagangan saham CUAN tercatat disetop sementara sebanyak empat kali oleh BEI pada tahun lalu.
Yang pertama pada 14 Agustus 2023. Akan tetapi, gembok suspensi itu kembali dibuka pada 16 Agustus 2023.
Kemudian, BEI kembali menghentikan perdagangan CUAN pada 18 Agustus 2023 karena kenaikan harga kumulatif secara signifikan. Akhirnya perdagangannya dibuka lagi pada 24 Agustus 2023.
Namun, pada 7 November 2023, suspensi kembali diberlakukan dengan alasan yang sama walaupun hanya berlangsung sebentar. Sebab, pada 8 November 2023, CUAN kembali diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai.
Suspensi terakhir dilakukan oleh BEI mulai 10 November 2023. Lagi-lagi, masih dengan alasan peningkatan harga kumulatif yang relatif tinggi. Gembok yang ini baru dibuka pada 15 November 2023.