Jakarta, FORTUNE - Proyek pembangkit listrik binary PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) telah telah rampung 95,26 persen per Desember 2023.
Pekerjaan konstruksi proyek tersebut telah selesai dan sudah menapai tahap Mechanical Completion pada 3 Oktober 2023. "Proyek saat ini sedang dalam tahap persiapan fase testing dan commissioning," tulis Direktur dan Sekretaris Perusahaan Barito Renewables Energy, Merl dalam keterbukaan informasi, dikuip Jumat (15/12).
Proses penghubungan ke jaringan untuk mencapai COD dan commissioning itu harapannya akan selesai di akhir 2023.
Penjelasan itu diberikan setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan ihwal perkembangan proyek yang diperkirakan selesai pada semester kedua 2023. Proyek Salak binary itu berkapasitas 15 mega watt (MW).
Adapun, pembangkit listrik binary adalah sistem pembangkitan listrik kedua yang memanfaatkan fluida panas bumi sebagai sumber panas utama untuk alat penukar panas.
Perkembangan proyek lain BREN
Lebih lanjut, BEI pun meminta agar BREN menjelaskan perihal proyek lain. Berikut ini pernjelasan dari perseroan:
- Proyek Awi 18 Brine Line System Modification
Persentase penyelesaiannya sudah mencapai 99 persen. Perseroan mengestimasikan proyek tersebut akan selesai pada Desember 2023.
- Generator Rotor dan 2023 WW U1 Shutdown Turnaround (SDTA)
Kedua proyek ini telah selesai pada Oktober 2023.
- Salak Retrofit
Untuk proyek ini, persentase penyelesaiannya baru 30 persen. Lebih lanjut, BREN memperkirakan proyek itu baru akan rampung pada 2025.
Adapun, di tengah proyek-proyek yang sedang dikerjakan itu, BREN didukung oleh jumlah kas dan setara kas sebesar US$320,18 juta per 30 September 2023. Angka itu naik 89,08 persen dari akhir Desember 2022, yakni US$169,33 juta. Hal itu utamanya karena kenaikan penjualan listrik sebesar 8,6 persen dan penjualan uap sebesar 20,4 persen.
Pendirian anak usaha Barito Wind Energy
Selain itu, BEI pun menanyakan tentang pendirian anak usaha BREN: PT Barito Wind Energy (BWE).
BREN menjelaskan, BWE akan mendukung komitmen ekspansi EBT di Indonesia. Di luar panas bumi, BREN juga akan mengembangkan EBT lain seperti bayu. Namun, karena aktivitasnya masih sedikit dan transaksinya bersifat tak material, tak ada dampak langsung BWE terhadap laporan keuangan BREN.
Adapun, Direktur Utama dari BWE adalah Hendra Soetjipto Tan. Sementara itu, Komisaris BWE adalah Rudy Suparman, yang juga petinggi di Chandra Asri dan Barito Pacific.