Sempat Terdengar di 2019, Kabar IPO Lion Air Muncul Lagi

Apa kata BEI tentang IPO Lion Air yang kabarnya jumbo ini?

Sempat Terdengar di 2019, Kabar IPO Lion Air Muncul Lagi
esawat Lion Air tujuan Makassar yang batal terbang saat diparkir di Bandara Sultan Babullah Ternate, Kota Ternate Maluku Utara, Senin (4/12). ANTARA FOTO/Andri Saputra
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kabar rencana Initial Public Offering (IPO) Lion Air atau PT Lion Mentari Airlines, yang sempat tersiar pada 2019, kembali terdengar tahun ini. Tak main-main, nilainya disebut-sebut berpeluang mencapai US$500 juta.

Maskapai penerbangan swasta terbesar Indonesia itu kabarnya sedang berdiskusi dengan para penasihat terkait potensi untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) setidaknya di akhir tahun ini, menurut keterangan narasumber yang meminta dirahasiakan identitasnya, sebagaimana dilansir dari Bloomberg, Senin (15/1).

"Pertimbangan sedang berlangsung dan detail seperti besar emisi dan waktu IPO masih bisa berubah," katanya. 

Perwakilan Lion Air enggan menanggapi kabar tersebut.

Di sisi lain, pihak BEI mengaku belum menerima dokumen-dokumen terkait syarat pendaftaran IPO dari Lion AIr.

Rencana debut di bursa itu pun belum terdaftar dalam antrean atau pipeline IPO yang saat ini berisi 18 calon emiten.

IPO Lion Air dan dampaknya terhadap pasar modal

Apabila IPO Lion Air benar-benar terjadi, dengan nilai emisi seperti yang dikabarkan, maka itu dapat mendongkrak pasar IPO Indonesia, yang pada 2023 berhasil mencatatkan nilai emisi IPO sejumlah Rp54,14 triliun. Angka itu jauh melesat dari total nilai emisi IPO pada 2022 yang mencapai Rp33,06 triliun.

Laporan dari EY tentang IPO secara global menyebut, Indonesia menduduki posisi keenam di dunia dari segi jumlah IPO pada tahun lalu, yaitu 79 emiten. Sementara itu, dari segi nilai, Indonesia berada di posisi kesembilan secara internasional.

Adapun, ini bukan pertama kalinya informasi mengenai rencana IPO Lion Air muncul. Pada 2019, perusahaan telah berniat mengeksplorasinya, tidak lama setelah kecelakaan JT-610 pada Oktober 2018. Akan tetapi, pandemi Covid-19 mendadak melanda dunia, tak terkecuali Indonesia. Yang pada akhirnya berimbas terhadap industri penerbangan global karena penerapan pembatasan perjalanan.

Lion Air sendiri merupakan anak usaha dari PT Langit Esa Oktagon (LEO Group),  bagian dari Lion Group. Penerbangan pertamanya bermula pada tahun 2000. Sebelum pandemi melanda, perusahaan itu mengangkut 36,8 juta penumpang pada 2018, hampir 35 persen dari wisatawan yang menggunakan jalur udara di Indonesia.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil