Smartfren Lego Data Center Rp544,2 M ke DSSA, Mengapa?

Smartfren pun berniat melakukan rights issue di Januari 2024

Smartfren Lego Data Center Rp544,2 M ke DSSA, Mengapa?
Ilustrasi kartu SIM Smartfren (Wikimedia Commons)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten operator telekomunikasi, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) melepas aset pusat data (data center) bernilai Rp544,20 miliar kepada PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA).

Transaksi itu dilakukan lewat anak usaha FREN, yakni PT Smartel dan anak usaha DSSA, PT SMPlus Sentra Data Persada sehingga termasuk transaksi afiliasi dalam dua Grup Sinarmas. Pelaksanaannya jatuh pada 19 Desember 2023.

Menurut Sekretaris Perusahaan Smartfren Telecom, James Wewengkang, pengelolaan properti dan infrastruktur pengembangan bisnis pusat data bukan bagian bisnis ini DSSA. Dus, FREN mengalihkanna kepada SMPlus yang akan fokus mengelolanya sebagai kegiatan bisnis utama.

"Sehingga diharap dapat menghasilkan efisiensi yang lebih baik dan mengambil peluang bisnis ini untuk mengembangkan layanan pusat data yang andal di Indonesia," tulis James di prospektus, dikutip Jumat (22/11) dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Adapun, efisiensi itu mengacu pada biaya operasional dan biaya pemeliharaan rutin untuk akses yang dialihkan. Lebih lanjut, dari hasil penjualan aset tersebut, FREN dan Smartel bisa beroleh dana tunai tambahan untuk menyokong aktivitas bisnis.

Properti pusat data sekaligus tanah dan bangunan milik FREN yang dialihkan ke DSSA sendiri terletak di Tangerang, Bogor, Cirebon, Semarang, Solo, Jember, Malang, Jambi, Padang, Aceh, Batam, Banjarmasin, Makassar, dan Manado.

Aksi korporasi rights issue Smartfren

Selain dengan melego aset yang bukan bagian dari bisnis inti, untuk mempercepat pertumbuhan ke depan, Smartfren juga membutuhkan tambahan modal. "Untuk dapat terus berinvestasi," kata Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys dalam paparan publlik FREN (28/11).

Salah satunya, dengan rencana penambahan modal hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) pada Januari 2024 yang sudah mendapat izin dari pemegang saham di RUPSLB pada 24 November 2023. Lewat aksi korporasi tersebut, perseroan akan melepas maksimal 234 miliar saham Seri D. Nilai nominalnya Rp50 per lembar.

Rencananya, dana hasil penambahan modal itu akan perseroan gunakan untuk melunasi pinjaman, juga sebagai modal kerja. Baik untuk perseroan maupun anak-anak usahanya.

Pada 2024 sendiri, Smartfren memproyeksikan belanja modal senilai Rp1,5 triliun-Rp2,0 triliun untuk pengembangan dan perluasan jaringan.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi