Tambah 2 Emiten Baru, BEI Catat Rekor IPO Sepanjang Masa

Selama 2023 sudah ada 68 perusahaan catatkan saham di BEI.

Tambah 2 Emiten Baru, BEI Catat Rekor IPO Sepanjang Masa
Bursa Efek Indonesia/Dok. Desy Y/Fortune Indonesia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan rekor baru pencatatan saham tertinggi tahunan sepanjang masa, yakni 68 pencatatan saham dan perolehan dana Rp49,60 triliun.

Sebelumnya, pencatatan saham perdana terbanyak terjadi pada 1990 dengan 66 pencatatan saham. Selain itu, rekor itu juga menjadikan BEI sebagai bursa dengan jumlah pencatatan saham IPO terbanyak di Asia Tenggara sejak 2018.

Kini, total perusahaan terbuka yang mencatatkan saham di BEI mencapai 892. Dua emiten teranyar melantai hari ini (6/10), yakni PT Kokoh Exa Nusantara Tbk (KOCI) dari bidang usaha konstruksi dan real estate serta PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) dengan bidang usaha distributor dan instalasi perangkat GPS untuk otomotif dan logistik.

KOCI menawarkan 4,5 juta lot saham biasa dengan harga penawaran Rp120 per lembar. Saat penjatahan, investor KOCI akan menerima Waran Seri I secara cuma-cuma dengan rasio 1:1 dan bisa ditebus menjadi saham KOCI setelah setahun dicatatkan di bursa, dengan harga Rp135 per saham. Dana hasil IPO KOCI berjumlah Rp54,00 miliar, yang mana sekitar 64,51 persen akan dipakai untuk belanja modal dalam rangka pelunasan pembelian tanah seluas 25,53 hektare, sedangkan 35,49 persen digunakan untuk modal kerja.

Sementara itu, IOTF atau Fox Logger melepas 1,1 miliar lembar saham atau 20,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan nilai nominal Rp10 dan harga penawaran Rp100 per saham. Total dana terhimpun mencapai Rp110,00 miliar, yang sepenuhnya akan dipakai sebagai modal kerja.

Lebih lanjut, BEI menyebut, saat ini masih ada 28 perusahaan potensial di pipeline pencatatan saham dari berbagai sektor. Tiga sektor terbanyak adalah sektor consumer non-cyclicals (6 perusahaan), energi (5 perusahaan), dan basic materials (5 perusahaan).

Profil emiten baru yang masuk BEI sepanjang 2023 per 6 Oktober

Bursa Efek Indonesia/Dok. Desy Y/Fortune Indonesia

Berdasarkan posisi geografis, dari 68 emiten baru di 2023, 86, persen berasal dari Pulau Jawa bagian Barat, yang terdiri dari DKI Jakarta (42 perusahaan), Banten (9 perusahaan), dan Jawa Barat (8 perusahaan).

"Harapannya, perusahaan dari seluruh Indonesia dapat bertumbuh secara berkesinambungan melalui pasar modal Indonesia dengan melakukan go public atau penerbitan efek lainnya," kata BEI dalam keterangannya.

Sementara secara sektoral, consumer cyclicals mendominasi dengan total 12 perusahaan baru tercatat. Selain itu, ada sektor teknologi (9 perusahaan) serta consumer non-cyclicals, perindustrian, dan properti dan real estate (masing-masing 8 perusahaan).

Dari segi skala usaha, mayoritas emiten baru yang masuk ke bursa pada 2023 mencatatkan saham di Papan Pengembangan (34 perusahaan), diikuti oleh Papan Utama (19 perusahaan) dan Papan Akselerasi (15 perusahaan).

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

Apa Itu BRICS: Sejarah dan Perannya Melawan Dominasi G7
Indonesia Mulai Proses Pengajuan Keanggotaan BRICS
Melawan Putusan Pailit, Sritex Ajukan Kasasi
Prabowo Bakal Hapus Utang 6 Juta Petani & Nelayan, Jadi Beban Bank?
RI Bakal Gabung BRICS, CSIS: Tak Perlu Karena Sudah Ada di G20
SIDO Bagi Dividen Interim Rp18/Saham, Ini Jadwalnya