Tip Investasi Saat Pasar Saham Volatil

Bagaimana baiknya berinvestasi di tengah pasar yang volatil?

Tip Investasi Saat Pasar Saham Volatil
Ilustrasi trading saham (unsplash/austin distel)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG menguat sepekan terakhir, tapi masih terkoreksi 1,69% ytd ke level 7.149,71.
  • Investor disarankan diversifikasi portofolio, pilih reksa dana, lakukan analisis fundamental, konsultasi dengan ahli, dan evaluasi reguler.
  • Pasar yang volatilitasnya tinggi membuat para pelaku pasar cenderung mengamankan aset di instrumen konservatif dibanding saham agresif.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai berbalik arah menguat selama sepekan belakangan ini. Namun, secara year to date (ytd), IHSG masih terkoreksi 1,69 persen ke level 7.149,71.

Di tengah pasar yang volatilitasnya masih tinggi, bagaimana tip investasi yang bisa Anda jadikan rencana alternatif? 

Fund Growth Specialist PT Indo Premier Sekuritas, Muhammad Arie Fadhlillah mengatakan, "Dalam situasi seperti ini, investor disarankan mencari alternatif pilihan investasi yang lebih stabil atau berpotensi memberikan keuntungan yang lebih baik."

Lebih lanjut, menurutnya, dalam kondisi saat ini, para pelaku pasar (khususnya pemain besar) pun relatif mengamankan aset di instrumen yang lebih konservatif dibandingkan saham yang cenderung agresif.

Tip investasi saat pasar saham volatil

Fadhlil pun memberi sejumlah tip investasi saat pasar saham lesu, yang mencakup:

1. Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi portofolio bertujuan mengurangi risiko dengan cara mengalokasikan investasi ke berbagai jenis aset atau instrumen keuangan yang berbeda. Itu dilakukan guna menghindari konsentrasi risiko pada satu jenis investasi saja. 

"Dengan memilih beberapa jenis investasi yang berbeda, investor dapat mengurangi dampak negatif dari peristiwa yang mempengaruhi satu sektor atau aset tertentu," kata Fadhlil.

2. Pilih Reksa Dana

Saat mempertimbangkan alternatif investasi yang menawarkan stabilitas atau potensi keuntungan yang lebih baik saat pasar saham anjlok, reksa dana menjadi pilihan yang umum dipertimbangkan. Menurut Fadhlil, di antara jenis reksa dana, Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dan Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) pun menjadi pilihan yang cukup populer. 

3. Analisis Fundamental

Lakukan analisis fundamental terhadap instrumen investasi yang dipilih. Pastikan untuk memahami risiko, potensi pengembalian serta faktor-faktor ekonomi dan pasar yang dapat mempengaruhi investasi tersebut.

Ia menambahkan, “Pemilihan alternatif investasi harus selalu mempertimbangkan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing investor.” 

4. Konsultasi dengan Ahli

Ahli keuangan atau konsultan investasi memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar keuangan, produk investasi, dan strategi investasi yang beragam. Fadhlil berujar, mereka dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam dan objektif berdasarkan pengalaman mereka dalam menangani situasi investasi yang kompleks.

Ia menambahkan, "Mereka juga dapat melakukan analisis mendalam terhadap profil risiko, tujuan investasi, dan situasi keuangan secara keseluruhan."

5. Evaluasi Reguler

Pasar keuangan dapat mengalami perubahan cepat dan tidak terduga. Melalui pemantauan rutin, investor dapat mengidentifikasi perubahan tren, volatilitas pasar, dan faktor-faktor makro ekonomi yang dapat mempengaruhi performa investasi serta bisa menyesuaikan strategi investasi untuk memaksimalkan potensi keuntungan dan mengurangi risiko.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024