Update Nilai Kontrak ADHI dan PTPP, Ada Proyek Istana Wapres

Nilai kontrak ADHI dan PTPP capai triliunan rupiah.

Update Nilai Kontrak ADHI dan PTPP, Ada Proyek Istana Wapres
Jembatan Pulau Balang II, salah satu kontrak baru ADHI pada 2023. (Foto: Adhi Karya)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • ADHI raih nilai kontrak Rp12 triliun per Juli 2024, mayoritas dari segmen engineering & construction (90%), diikuti properti dan hospitality (4%), manufaktur (4%), investasi (2%).
  • Ada 111 proyek aktif dan 48 PSN. Proyek jumbo ADHI antara lain Tambak Udang Sumbawa KPP RI (Rp3,2T), Istana Wakil Presiden (Rp1,3T), EPCC Jetty & Propylene Storage Tank (Rp700M).
  • PTPP amankan kontrak baru Rp17,38 triliun per Agustus 2024. Target kontrak hingga akhir tahun Rp32 triliun, dengan porsi proyek BUMN (40%), pemerintah (38%), swasta (22%).

Jakarta, FORTUNE - Dua emiten BUMN, PT PP (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengumumkan raihan nilai kontrak selama 2024 ini.

Untuk ADHI, nilai kontraknya berjumlah Rp12 triliun per akhir Juli 2024. Yang mana, mayoritas nilai kontrak tersebut datang dari segmen engineering & construction (90 persen).

"Diikuti oleh segmen properti dan hospitality (4 persen), segmen manufaktur (4 persen), dan segmen investasi (2 persen)," jelas Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi Mukhson dalam paparan publik, dikutip Jumat (30/8).

Ada 111 proyek aktif dan 48 PSN (Proyek Strategis Nasional). Secara detail, proyek paling jumbo ADHI adalah Sarana dan Prasarana Tambak Udang Sumbawa KPP RI (Rp3,2 triliun), proyek Istana Wakil Presiden (Rp1,3 triliun), proyek EPCC Jetty & Propylene Storage Tank (Rp700 miliar), proyek Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek Fase 2 (Rp500 miliar), dan proyek Gedung Otoritas IKN (Rp300 miliar).

"Proyek-proyek besar yang ditargetkan selesai tahun ini sampai dengan 2025 akan berkontribusi pada pendapatan," kata Entus.

Secara tipe, separuhnya merupakan proyek gedung, 29 persen proyek SDA (Sumber Daya Alam), 13 persen proyek lainnya, serta 9 persen proyek jalan. 

Berdasarkan sumber dana, pemerintah menyalurkan mayoritas di antaranya (36 persen). Sementara itu, 27 persen datang dari fasilitas kredit atau pinjaman, 19 persen dari pihak swasta dan lainnya, dan 18 persen dari BUMN dan BUMD.

Kontrak PTPP

Bagaimana dengan PTPP? Sampai dengan Agustus 2024, perseroan telah mengamankan kontrak baru Rp17,38 triliun. Sebelumnya, di paruh I 2024, PTPP mengantongi kontrak baru senilai Rp9,65 triliun.

Hingga akhir tahun, perseroan menargetkan kontrak senilai Rp32 triliun. Porsinya terbagi jadi proyek BUMN (40 persen), pemerintah (38 persen), dan swasta (22 persen).

Menurut Direktur Keuangan PTPP, Agus Purbianto, perseroan yakin dapat merealisasikan target itu di sisa waktu tahun ini. Dus, ada sejumlah langkah yang dilakukan demi mewujudkannya.

"Pada aspek konstruksi atau operasi PTPP melakukan optimalisasi burn rate dan peningkatan market share, utamanya pada infrastruktur dan gedung," kata Agus.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya