Wall Street dan Kisah Pusat Keuangan Terkemuka di Dunia
Ini adalah salah satu pasar keuangan tua di dunia.
Jakarta, FORTUNE – Sektor energi dan material mengalami kenaikan sektoral didukung oleh melonjaknya harga komoditas. Reuters memberitakan (11/10) bahwa indeks utama Wall Street naik pada awal perdagangan minggu ini. Hal ini disebabkan naiknya saham dengan mengabaikan kekhawatiran inflasi menjelang laporan pendapatan kuartal ketiga di akhir minggu sebelumnya.
Begitu sekilas informasi yang diberitakan dari indeks utama Wall Street belakangan. Nama besar ini sering digunakan untuk menggambarkan industri keuangan dan perusahaan-perusahaan yang terdapat di dalamnya, sekaligus rumah bagi New York Stock Exchange (NYSE). Namun, apa sebenarnya Wall Street itu? Untuk mengetahuinya, berikut ulasannya.
Apa itu Wall Street?
Sebelum mendalami lebih jauh tentang apa itu Wall Street, kita perlu tahu beberapa latar belakang istilah ini. Mengutip Investopedia, Wall Street sebenarnya adalah nama jalan di ujung selatan Manhattan, New York, Amerika Serikat (AS). Seiring waktu berjalan, nama ini digunakan untuk menggambarkan industri keuangan di AS yang bermula dari banyaknya pialang, sejumlah perusahaan investasi, serta sekuritas yang menetap di sana untuk mendekatkan diri dengan NYSE yang juga berada di wilayah tersebut.
Saat ini, Wall Street digunakan sebagai istilah untuk menyebut industri keuangan, yang meliputi bursa saham, bank besar, pialang atau broker saham, sekuritas, dan perusahaan penjamin emisi di AS. Bahkan, istilah ini sering diartikan bisnis investasi, minat, motivasi, dan sikap para pemainnya.
Meski pelaku industri tersebar di berbagai penjuru AS, namun nama Wall Street masih digunakan sebagai sebutan kolektif bagi pasar keuangan setempat. Peristiwa yang terjadi di—atau sekitar—Wall Street sering kali berdampak tidak hanya pada industri investasi, tetapi juga ekonomi AS (dan bahkan global).
Wall Street vs Main Street
Menurut Investopedia, Wall Street sering dibandingkan dengan Main Street, istilah yang digunakan sebagai metafora untuk investor individu, usaha kecil, karyawan, dan ekonomi secara keseluruhan. Sebutan ini berasal dari nama umum untuk jalan utama sebuah kota di mana sebagian besar bisnis lokal berada.
Konsekuensi dari perbandingan ini, keberadaan Wall Street dan Main Street identik dengan kontra antara keduanya. Sering ada konflik yang dirasakan antara tujuan, keinginan, dan motivasi Main Street serta Wall Street. Wall Street cenderung mewakili bisnis besar dan lembaga keuangan, sementara Main Street mewakili toko-toko besar dan perusahaan kecil.
Sejarah yang mewarnai Wall Street
Wall Street mendapatkan namanya dari tembok kayu yang dibangun oleh penjajah Belanda di Manhattan pada 1653 untuk mempertahankan diri dari Inggris dan penduduk asli Amerika. Tembok itu diruntuhkan pada 1699, tetapi namanya tetap melekat.
Kawasan Wall Street menjadi pusat perdagangan yang ramai pada 1700-an. Namun tempat ini menjadi pusat keuangan pada 1792 ketika 24 pialang dan pedagang paling terkemuka di AS menandatangani Perjanjian Buttonwood yang melahirkan beberapa instrumen keuangan yang diperdagangkan, antara lain obligasi perang, serta saham perbankan untuk institusi seperti First Bank of the United States, Bank of New York, dan Bank of North America.
Pada 1817, pialang Buttonwood menamai diri mereka The New York Stock and Exchange Board. Organisasi tersebut menyewakan ruang untuk berdagang di beberapa lokasi hingga 1865, ketika ia menetap di lokasinya sendiri, di sudut Wall and Broad Streets.
Setelah Perang Dunia I, New York City melangkahi London untuk menjadi pusat keuangan terbesar dan paling signifikan di dunia dan pusatnya berada di NYC, dalam hal ini adalah Wall Street.
Seiring pertumbuhan AS, beberapa bursa utama lainnya mendirikan kantor pusat di kawasan Wall Street, mulai New York Mercantile Exchange, New York Board of Trade, hingga House of Morgan dan J.P. Morgan & Co. yang berada tepat di seberang NYSE, di 23rd Wall Street.