Fortune Recap
- Lo Kheng Hong, investor saham sukses
- Memiliki saham di PT Gajah Tunggal, Tunggal Mediacom, ABM Investama
- Juga memiliki saham di Bank CIMB Niaga, Clipan Finance Indonesia, dan Intiland Development
Investor berpengalaman Lo Kheng Hong banyak menjadi panutan di kalangan investor saham. Pasalnya, ia dikenal sebagai salah satu investor sukses yang telah meraup banyak keuntungan dari dunia saham.
Sosoknya juga seringkali disebut sebagai Warren Buffetnya Indonesia. Memulai kariernya sebagai staf bank, kini ia menjadi seorang full time investor. Hampir sebagian besar kebutuhan finansialnya ditopang oleh investasi saham yang dimilikinya.
Penasaran apa saja saham Lo Kheng Hong yang dimilikinya? Berikut beberapa saham yang ia miliki dan menarik untuk diketahui.
1. PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)
PT Gajah Tunggal Tbk adalah salah satu produsen ban kendaraan terbesar di Indonesia. Didirikan di tahun 1951, perusahaan telah berkembang menjadi salah satu produsen yang menaungi berbagai brand ternama seperti GT Radial.
Di tahun 1990, Gajah Tunggal terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten GJTL. Lewat inovasi yang dikembangkannya, Gajah Tunggal menjadi salah satu emiten saham yang memiliki prospek menguntungkan.
Lo Kheng Hong juga diketahui memasukan emiten GJTL ke dalam portofolio investasinya. Ia diketahui termasuk ke dalam daftar kepemilikan saham perusahaan tersebut dengan memiliki sejumlah saham di PT Gajah Tunggal Tbk.
Per 17 Desember 2024, menurut data KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), Lo Kheng Hong memiliki persentase kepemilikan saham sebesar 5,23 persen atas perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk.
2. PT Global Mediacom Tbk (BMTR)
Di sektor barang konsumen non-primer untuk sub-sektor media dan hiburan, PT Global Mediacom Tbk juga masuk ke dalam koleksi saham Lo Kheng Hong.
Bergerak di industri media dan penyiaran, perusahaan dengan kode emiten BMTR ini merupakan bagian dari MNC Group.
Didirikan pada tahun 1981, awalnya perusahaan bernama PT Bimantara Citra dan berganti nama menjadi Global Mediacom di tahun 2007.
Perusahaan tersebut menaungi sejumlah saluran TV, media berlangganan, dan bisnis digital, mulai dari RCTI, MNCTV, MNC Vision, Okezone, hingga Sindonews.com.
Dilansir situs mediacom.co.id (20/12/2024), nama Lo Kheng Hong masuk ke dalam daftar pemegang saham atas PT Global Mediacom Tbk. Di pembaruan terakhir per 30 Juni 2024, tercatat ia memiliki saham di BMTR sebesar 6,53 persen dan termasuk salah satu pemegang saham terbesar.
3. ABM Investama Tbk (ABMM)
Selain saham di industri otomotif dan media, saham energi di industri batu bara juga melengkapi portofolio Lo Kheng Hong.
Dengan persentase kepemilikan saham sebesar 5,36 persen, ia menduduki posisi sebagai salah satu investor terbesar atas perusahaan ABM Investama Tbk per 30 September 2024.
ABM Investama Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di pertambangan baru bara. Berkantor pusat di Jakarta, perusahaan ini fokus pada pendekatan ESG dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Dikenal dengan kode emiten ABMM, perusahaan ini memiliki prospek menguntungkan dan kinerja keuangan yang baik.
Di tahun 2023, perusahaan berhasil membukukan marjin laba bersih sebesar 19,36 persen, meningkat 0,68 persen dari tahun sebelumnya sebesar 18,67 persen.
4. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA)
Koleksi saham Lo Kheng Hong berikutnya adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk. Diketahui persentase kepemilikan saham Lo Kheng Hong atas emiten BNGA sebesar 0,08 persen per 31 Desember 2023.
Salah satu bank swasta ini diketahui memiliki nasabah yang tersebar di wilayah Indonesia. Berbasis di Jakarta, perbankan satu ini menawarkan berbagai produk bagi nasabahnya, seperti simpanan, kredit, dan lain sebagainya.
Berdiri pada tahun 1955, CIMB Niaga mencatat sejarah sebagai bank lokal pertama yang memperkenalkan layanan Automatic Teller Machine (ATM) di Indonesia. Prestasi tersebut menjadikan bank swasta tersebut berkontribusi dalam era perbankan modern.
Pada 29 November 1989, perusahaan IPO dengan mencatatkan saham di BEI dengan kode emiten BNGA.
5. Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN)
Masih di sektor keuangan, Clipan Finance Indonesia Tbk juga masuk ke dalam portofolio saham milik Lo Kheng Hong. Tercatat ia memiliki persentase kepemilikan saham sebesar 2,39 persen berdasarkan Laporan Tahunan 2023.
Berada di bawah naungan PT Bank Pan Indonesia Tbk, perusahaan ini menyediakan produk dan layanan keuangan. Mulai dari pembiayaan investasi, pembiayaan modal, pembiayaan multiguna, dan sewa operasi.
Dengan kode emiten CFIN, Clipan Finance Indonesia Tbk resmi melantai di BEI pada 27 Agustus 1990.
6. PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
Dilihat dari jejak historisnya, Bank OCBC NISP termasuk bank tertua keempat di Indonesia. Perbankan ini didirikan pada tanggal 4 April 1941 di Bandung dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank.
Perusahaan tersebut resmi melantai di BEI pada 20 Oktober 1994 dengan kode emiten NISP. Hingga saat ini OCBC Overseas Investments Pte. Ltd jadi pemegang saham mayoritas.
Investor tersohor Lo Kheng Hong juga diketahui memiliki saham di perusahaan keuangan tersebut. Tercatat di data kepemilikan saham NISP per 31 Oktober 2024, saham Lo Kheng Hong atas emiten NISP adalah sebesar 0,53 persen.
7. Intiland Development Tbk (DILD)
Intiland Development Tbk merupakan perusahaan yang berfokus di industri properti dan real estat. Terlebih pada bidang konstruksi dan pengembangan perumahan, perkantoran, dan kawasan industri, khususnya di Jakarta dan Surabaya.
Berpengalaman lebih dari 45 tahun, perusahaan tersebut berkembang menjadi salah satu pengembang properti terpadu ternama di Indonesia. Total lebih dari 65 proyek di Jakarta, Tangerang, Surabaya, Mojokerto, dan Batang yang telah ditanganinya per tahun 2023.
Lo Kheng Hong tercatat memiliki lebih dari 5 persen saham atas emiten DILD. Tercatat dari laporan tahunan DILD tahun 2023, ia memiliki saham sebesar 6,62 persen di perusahaan tersebut.
Demikian beberapa saham Lo Kheng Hong yang dimilikinya saat ini. Tertarik untuk mencoba berinvestasi pada salah satu emitennya?