BEI: Pertumbuhan Investor Saham Syariah Capai 734% dalam Empat Tahun
Didorong membaiknya situasi perekonomian global
Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor syariah ataupun saham syariah terus bertumbuh dalam empat tahun terakhir. Untuk komposisi saham syariah, pertumbuhannya mencapai 56,9 persen dari total kapitalisasi pasar 45,6 persen per Oktober tahun ini.
Adapun, dalam empat tahun terakhir pertumbuhan investor untuk saham syariah mencapai 734 persen dengan jumlah aktif 30,7 persen. Apa yang melatari lonjakan tersebut?
Didorong membaiknya perekonomian global
Direktur BEI, Hasan Fawzi dalam Market Review IDX Channel, menjelaskan pertumbuhan jumlah investor maupun saham syariah didorong oleh membaiknya upaya pemulihan ekonomi secara global.
“Nilai transaksi saham syariah secara harian itu terus meningkat dan meningkat hingga 52,6 persen dan frekuensi mencapai 58,1 persen dan volume transaksi 47,2 persen,” katanya, Rabu (3/11).
Peningkatan tersebut terus berlanjut hingga tahun 2021 dan kembali meningkat luar biasa hingga 83,77 persen menjadi jumlahnya melampaui angka 3,1 juta investor.
"Kalau kita catat 3 sampai 4 tahun terakhir terjadi momentum lonjakan pertumbuhan investor saham retail kita, termasuk investor saham syariah retail kita, terutama di tahun 2020 meningkat 53,47 persen sehingga hingga akhir tahun lalu totalnya 1,7 juta investor saham," ujarnya.
Edukasi saham syariah
BEI telah melaksanakan berbagai program edukasi, seperti Sekolah Pasar Modal Syariah (SPMS), workshop pasar modal syariah, aktivasi investor saham syariah, serta program literasi dan inklusi.
"Kami bekerja sama dengan stakeholders termasuk melibatkan galeri-galeri investasi syariah di Indonesia dan menghadirkan berbagai event khusus terkait informasi terkini yang ada termasuk Sharia Investment Week 2021 yang akan segera dilaksanakan," kata Hasan.
Sebagai informasi, acara Sharia Investment Week akan digelar secara virtual pada 11-13 November 2021 mendatang.
Daftar saham syariah
Bagi Anda yang berminat untuk berinvestasi di pasar modal, tapi khawatir dengan status halal dari produk investasi yang akan dipilih, Anda bisa memilih saham syariah.
Dikutip dari laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), saham syariah adalah efek berbentuk saham yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal. Definisi saham salam konteks saham syariah merujuk pada definisi saham pada umumnya yang diatur dalam undang-undang maupun peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lainnya.
Indeks saham syariah pertama di pasar modal Indonesia, yaitu Jakarta Islamic Index (JII). JII pertama kali diluncurkan di pasar modal Indonesia pada 3 Juli 2000. Berikut adalah daftar saham syariah terbaru yang terdapat pada JII per 6 Agustus 2021 hingga November 2021.
- Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
- Adaro Energy Tbk (ADRO)
- AKR Corporindo Tbk (AKRA)
- Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
- Barito Pacific Tbk (BRPT)
- Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
- Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
- XL Axiata Tbk (EXCL)
- Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
- Vale Indonesia Tbk (INCO)
- Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
- Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
- Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
- Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
- Kalbe Farma Tbk (KLBF)
- Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
- Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA)
- Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
- Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
- Bukit Asam Tbk (PTBA)
- PP (Persero) Tbk (PTPP)
- Pakuwon Jati Tbk (PWON)
- Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
- Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
- Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
- Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
- United Tractors Tbk (UNTR)
- Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
- Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)