Ikuti Jejak Holding, Unilever (UNVR) Bakal Spin-Off Bisnis Es Krim
Es krim punya karakteristik unik dibanding bisnis FMCG UNVR.
Fortune Recap
- PT Unilever Indonesia Tbk akan melakukan pemisahan bisnis es krim mengikuti langkah globalnya
- Unilever akan menjual aset mesin produksi es krim ke Unilever Thailand dengan nilai transaksi 3,27 juta euro
- Strategi pertumbuhan UNVR di tahun 2024 meliputi fokus pada produk inti, inovasi produk, kerja sama distribusi, dan penyederhanaan organisasi
Jakarta, FORTUNE - Emiten barang konsumsi, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memastikan akan melakukan pemisahan atau spin-off lini bisnis es krim, mengikuti langkah unit usaha globalnya, Unilever Plc.
Direktur Keuangan Unilever Indonesia, Vivek Agarwal membenarkan rencana ini dan mengatakan perusahaan sedang dalam proses pemisahan.
“Kami akan melakukan pemisahan bisnis es krim. Waktu tepatnya akan kami sampaikan kemudian. Saat ini masih dalam proses, kami akan berpartisipasi dalam hal ini,” katanya dalam paparan publik di BSD, Tangerang, Kamis (21/6).
Sebelumnya, Vivek mengatakan pemisahan bisnis es krim berpeluang dilakukan mengingat bisnis es krim memiliki karakteristik unik dari lini bisnis FMCG Unilever lainnya, baik dari segi produksi, distribusi maupun penyimpanan dengan logistik rantai dingin. Melalui pemisahan ini, diharapkan bisa berdampak baik bagi kinerja perseroan.
Penjualan Aset
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Unilever mengumumkan rencana penjualan aset mesin produksi untuk jenis es krim tertentu ke Unilever Thai Holdings Limited (Unilever Thailand) dengan nilai transaksi 3,27 juta euro (sekitar Rp57,56 miliar).
Manajemen UNVR menjelaskan, setelah menyelesaikan tinjauan strategis, aset mesin itu akan memberi manfaat lebih baik bagi perseroan jika dijual kepada Unilever Thailand. Sebab, dengan melepasnya, perseroan akan fokus memproduksi produk-produk inti dari lini usaha es krim.
"Dengan mentransfer aset dan mengosongkan ruang, perseroan dapat mengatur ulang tata letak untuk menyederhanakan alur kerja, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan aksesibilitas secara keseluruhan untuk memenuhi permintaan yang tersedia," tulis UNVR, dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (13/6).
Perjanjian jual-beli itu dilaksanakan pada 10 Juni 2024. Kemudian, perseroan mengumumkannya lewat keterbukaan informasi dua hari setelahnya. Saat pengumuman, aset yang awalnya berada di Cikarang, sudah dipindahkan ke Thailand.
Unilever Plc pada Maret 2024 telah mengumumkan pemisahan (Spin-Off) bisnis es krimnya, di tengah tekanan untuk merestrukturisasi bisnis. Proses pemisahan unit bisnis itu diharapkan selesai pada akhir 2025.
"Sebagai bisnis yang berdiri sendiri dan lebih fokus, tim manajemen es krim akan memiliki fleksibilitas operasional dan finansial untuk mengembangkan bisnisnya," kata Unilever dalam keterangan resminya, dikutip dari situs web perusahaan.
Adapun, bisnis es krim Unilever menaungi 5 dari 10 merek es krim global terlaris, yang menghasilkan total omzet 7,9 miliar euro pada 2023.
Strategi pertumbuhan
Sepanjang 2023, Unilever Indonesia mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun, laba bersih sebesar Rp4,8 triliun. Adapun, marjin kotor yang meningkat sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan untuk menghadapi tantangan bisnis pada 2024 UNVR akan fokus pada sejumlah strategi untuk memenangkan pasar. Misalnya, memperkuat produk-produk dari merek inti, apalagi 80 persen penjualan UNVR berasal dari merek utama perseroan. Kemudian, melanjutkan inovasi produk dan perkenalkan produk baru yang dapat meningkatkan pasar dan mendorong pasar produk premium.
Berikutnya, meningkatkan kerja sama distribusi untuk memenangkan pasar untuk menurunkan attrition rate, meningkatkan profitabilitas DT (Distributive Trade) serta menggencarkan produk-produk di pasar misalkan melalui minimarket, e-commerce dan transformasi digital.
“Proyeksi kami 2024 akan tetap fokus mendorong pertumbuhan volume. Saat ini kami perkirakan pertumbuhan harga tetap negatif selama harga komoditas tetap stabil. Kami optimistis tahun 2024 lebih baik dibandingkan 2023,” kata Benjie.
Selain itu, UNVR juga telah melakukan penyederhanaan organisasi dan membuat jumlah direksi menjadi lebih ringkas untuk memastikan proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efisien.
“Organisasi yang efisien akan mendorong kami untuk lebih tangkas dalam menanggapi tren konsumen dan kanal penjualan, sembari tetap menjaga akuntabilitas kuat dalam mencapai tujuan UNVR,” katanya.