MARKET

Kekurangan Bahan Baku, Pabrik Pulp INRU Setop Produksi 5 Bulan

Ini juga sebebabkan menurunnya aktivitas perekonomian lokal.

Kekurangan Bahan Baku, Pabrik Pulp INRU Setop Produksi 5 BulanPabrik PT Toba Pulp Lestari Tbk (dok.tobapulp.com)
07 January 2025

Jakarta, FORTUNE - Emiten Industri, PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) akan menghentikan sementara operasional pabrik pulp perseroan mulai 29 Desember 2024 hingga 11 Mei 2025. Penghentian ini disebabkan oleh kurangnya pasokan bahan baku kertas.

Menurut laman keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Manajemen INRU mengatakan aktivitas pabrik pulp akan berhenti sementara waktu karena
berkurangnya pasokan bahan baku kayu dari sebagian wilayah kegiatan operasional Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) perseroan akibat klaim tanah oleh sebagian kelompok masyarakat. 

Penghentian sementara produksi pabrik terhadap kegiatan operasional perseroan menyebabkan output produksi selama periode tersebut berkurang. "Serta berkurangnya penghasilan dari kehilangan hasil produksi selama penghentian sementara," kata Direksi INRU dalam keterbukaan informasi dikutip, Selasa (7/1).

Dampak dari penghentian operasional pabrik juga dirasakan oleh masyarakat sekitar wilayah operasional serta menurunnya aktivitas perekonomian lokal, terutama di Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. 

Kinerja keuangan

Sepanjang Januari-September 2024, INRU membukukan pendapatan sebesar US$83,68 juta, tumbuh 16,4 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$71,88 juta.

Kenaikan penjualan ini terjadi seiring dengan meningkatnya volume penjualan pulp yang mencapai 109.327 ton jika dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak 99.814 ton. Diketahui, sebagian besar (87,4 persen) penjualan pulp perseroan berasal dari pasar lokal, sementara sisanya berasal dari penjualan ekspor ke Cina dan Taiwan. 

Pada periode tersebut, perseroan juga mampu menekan beban pokok penjualan, sehingga laba kotor INRU melonjak 384 persen menjadi US$11,57 juta. Perseroan juga mampu membalik rugi usaha di sembilan bulan pertama 2023 menjadi laba S$2,39 juta di periode yang sama 2024.  

Meski demikian, INRU masih mencatat rugi bersih US$2,12 juta, turun signifikan 86,3 persen dibandingkan rugi bersih di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$15,47 juta.

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.