PALM Dapat Restu Buyback Saham dan Angkat Direksi Baru
Perseroan akan buy back saham dengan anggaran Rp80,66 miliar
Jakarta, FORTUNE - PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) mendapatkan persetujuan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham sebanyak-banyaknya Rp80,66 miliar dan pengangkatan direksi baru sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa. Langkah ini diharapkan mendorong kinerja perseroan secara berkelanjutan.
Presiden Direktur PALM, Tri Boewono, mengatakan pemegang saham menyetujui pengangkatan Ellen Kartika sebagai Direktur Investasi dan Portofolio menggantikan posisi Devin Antonio Ridwan. Devin saat menjabat sebagai Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Perubahan komposisi ini akan mendukung strategi perseroan dalam mencari dan mengeksekusi peluang investasi di masa mendatang.
“Kami optimistis, dengan pengalaman panjang Ibu Ellen Kartika dalam investasi dan portofolio, akan juga membawa perubahan yang berkelanjutan bagi kinerja perseroan,” kata Tri Boewono dalam keterangannya, Rabu (21/6).
Terkait rencana buyback, Perseroan akan membeli sebanyak-banyaknya 103.950.000 saham atau 1,46 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dengan anggaran Rp80,66 miliar. Periode buyback saham mulai dilaksanakan dari 21 Juni 2023 sampai dengan 20 Juni 2024.
Menurutnya, buyback saham tersebut dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang efisien untuk meningkatkan nilai pemegang saham.
“Kami yakin buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perseroan. Perseroan memiliki modal kerja dan arus kas (cash flow) yang memadai untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan,” ujarnya.
Rencana Investasi
Seiring prospek positif pertumbuhan ekonomi Indonesia, perseroan akan berinvestasi pada perusahaan terbuka di sektor sumber daya alam, teknologi, media dan telekomunikasi, serta logistik. Perseroan telah memiliki pipeline terhadap beberapa perusahaan publik.
Dalam pemilihan perusahaan portofolio, PALM memiliki sejumlah pertimbangan, seperti kinerja, prospek perusahaan, peluang dan potensi pasar ke depannya. Apabila syarat-syarat ini terpenuhi, perseroan akan meminta rekomendasi dari Komite Investasi untuk eksekusi.
Hal ini merupakan bagian dari penerapan kebijakan prudent dalam berinvestasi sekaligus menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Untuk mengeksekusi investasi, Perseroan mengalokasikan sekitar 57 persen dana dari hasil penerbitan obligasi yang totalnya mencapai Rp1,5 triliun.
PALM telah mengeluarkan obligasi dalam 2 (dua) tahap, yakni pada 28 Maret 2023 menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap I Tahun 2023 sebesar Rp750 miliar, yang terbagi dalam 2 seri. Seri A: Rp268 miliar, bunga 6,75 persen untuk tenor 370 hari kalender.
Seri B: Rp482 miliar, bunga 8,50 persen untuk tenor 3 tahun. Kemudian pada 7 Juni 2023 kembali menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Provident Investasi Bersama Tahap II Tahun 2023 sebesar Rp750 miliar, dalam 2 seri. Seri A: Rp321 miliar, bunga 6,75 persen untuk tenor 370 hari kalender. Seri B: Rp429 miliar, bunga 8,50 persen untuk tenor 3 tahun.
“Perseroan mengoptimalkan investasi pada perusahaan atau sektor bisnis yang sudah terukur dan memiliki prospek positif ke depannya. Saat ini kami fokus berinvestasi pada perusahaan terbuka karena memudahkan bagi perusahaan untuk menganalisis kinerja dan prospek perusahaan karena datanya lebih transparan," katanya.
Namun ke depan, PALM tidak menutup kemungkinan untuk berinvestasi di perusahaan yang belum terdaftar di bursa atau non listed asal terukur dan prudent.
Per 31 Maret 2023, perseroan telah memiliki portofolio investasi di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), perusahaan pertambangan emas, perak, tembaga, nikel dan mineral ikutan lainnya, sebanyak 1.347.254.738 saham, harga perolehan Rp512,53 per saham dan total nilai wajar investasi Rp5,64 triliun.
Selanjutnya investasi ekuitas di perusahaan properti logistik, PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) seumlah 1.252.525.300 saham, dengan harga perolehan Rp495,99 per saham dan nilai wajar Rp586,18 miliar. Investasi ekuitas di Giyanti Time Limited (Giyanti), perusahaan investment fund, sebanyak 7.024,3 lembar saham dengan harga perolehan Rp14.333.976 per saham atau setara US$1,001.40 per saham. Nilai wajar investasi Rp111,04 miliar.
Kinerja Kuartal I 2023
Direktur Investasi dan Portofolio Perseroan, Ellen Kartika menambahkan per Maret 2023, PALM mencatat laba periode berjalan Rp47,9 miliar dengan total aset mencapai Rp6,56 triliun.
Kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan total aset perseroan berasal dari nilai investasi Rp6,3 triliun. Dengan capaian ini, perseroan optimis dapat terus terjaga secara berkelanjutan untuk memperkuat fundamental perusahaan.
“Pencapaian positif dalam pertumbuhan aset menunjukkan strategi efektif yang diimplementasikan Perseroan selama ini. Kami akan terus menjalankan strategi ini untuk memaksimalkan peluang yang cukup besar di masa mendatang untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan,” ujar Ellen.