Adaro Minerals Pertimbangkan Kas Sebelum Bagikan Dividen
Kebutuhan belanja modal pada 2024 diperkirakan sama.
Jakarta, FORTUNE - Direktur PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), Heri Gunawan, mengatakan perusahaannya perlu memperhatikan arus kas sebelum melakukan pembagian Dividen kepada investor.
Saat ini ADMR tengah berfokus pada peningkatan infrastruktur pertambangan batu bara dan pembangunan smelter alumunium di Kalimantan Alumunium Industry (KAI).
“Kita juga pertimbangkan juga capital structure perusahaan sebelum akhirnya kita memutuskan untuk membagikan dividen kepada investor,” kata dia dalam acara Public Expose Live 2023, Senin (27/11).
Anak usaha Grup Adaro itu mengalokasikan dana yang berkisar US$70 juta hingga US$90 juta untuk belanja modal (capex) pada 2023. Namun, realisasinya hingga sembilan bulan pertama 2023 mencapai US$95,7 juta.
Heri menyatakan kebutuhan belanja modal perseroan tahun depan diperkirakan takkan berbeda jauh dari kebutuhan tahun ini.
“Kami nanti tetap fokus terutama untuk smelter [Kalimantan] dan infrastruktur tambang untuk produksi lanjutan,” ujarnya.
ADMR berencana mengembangkan bisnis mineral dan tengah mengkaji peluang untuk mengembangkan ekosistem baterai dari hulu ke hilir. Aktivitas pra-konstruksi untuk proyek smelter aluminium di Kalimantan Utara telah dimulai dengan estimasi commercial operation date (COD) tahap pertama pada 500.000 ton akan tercapai 2025.
Dalam rencana jangka panjangnya, ADMR berencana mengembangkan smelter hingga tiga tahap, dan diharapkan smelter tersebut akan memiliki kapasitas produksi hingga 1,5 juta ton alumunium per tahun.
Smelter ini juga akan memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT) dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan standar konstruksi modern yang ramah lingkungan.
Kinerja ADMR hingga September 2023
Hingga September 2023, ADMR membukukan pendapatan US$720,62 juta alias naik 8,12 persen dari US$666,48 juta per September 2022.
Beban pokok pendapatan pada periode sama mencapai US$341,01 juta, naik dari sebelumnya US$251,5 juta per September 2022.
Laba bruto ADMR turun menjadi US$379,60 juta dibandingkan dengan sebelumnya US$414,88 juta. Perusahaan itu mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk US$250,50 juta.
Laba bersih ADMR turun 11,87 persen dari sebelumnya US$283,36 juta. ADMR menggelontorkan arus kas bersih untuk investasi US$101,96 juta per kuartal III-2023, naik dari sebelumnya US$7,45 juta.
Namun, kas dan setara kas pada akhir periode masih naik menjadi US$581,88 juta dari sebelumnya US$401,82 juta.