Laba Pertamina Geothermal Naik 28,4 Persen Sepanjang 2023
Kinerja Pertamina GeothermaL terbilang positif.
Fortune Recap
- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) mencatatkan kenaikan pendapatan dan laba bersih sepanjang 2023.
- Laba tahun berjalan naik 28,47% menjadi US$163,59 juta, sementara pendapatan naik 5,24% menjadi US$406,28 juta.
- Pendapatan utama berasal dari penjualan uap dan listrik kepada PT Indonesia Power dan PLN, dengan total aset mencapai US$2,96 miliar.
Jakarta, FORTUNE - Emiten Energi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2023, PGEO membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$163,59 juta atau naik 28,47 persen secara tahunan dari US$ 127,34 juta pada 2022.
Dalam hal pendapatan, PGEO membukukan US$406,28 juta atau meningkat 5,24 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai US$386,06 juta.
Pendapatan utama berasal dari penjualan uap dan listrik kepada PT Indonesia Power dari sumur Kamojang sebesar US$67,23 juta, serta kepada PLN dari lima sumur, yakni Ulubelu, Lahendong, Kamojang, Lumut Balai, dan Karaha, dengan total US$313,22 juta.
Selain itu, terdapat penerimaan dari pihak ketiga sebesar US$19,79 juta sebagai izin produksi.
Beban pokok pendapatan dan beban langsung lainnya pada tahun sebelumnya mencapai US$178,97 juta, meningkat dari 2022 yang sebesar US$173,20 juta.
Ekuitas meningkat menjadi US$1,97 miliar dari USD1,25 miliar pada akhir 2022.
Total liabilitas mengalami penurunan menjadi US$992,88 juta dari US$1,21 miliar pada akhir 2022.
Sementara, total aset mencapai US$2,96 miliar, naik secara signifikan dari US$2,47 miliar pada akhir tahun sebelumnya.
Kepemilikan saham PGEO bagi karyawan
Pertamina Geothermal Energy (PGEO) juga menggelar program kepemilikan saham manajemen dan karyawan (management and employee stock option program/MESOP) tahap I senilai Rp163,3 miliar.
Perkiraan jumlah hak opsi yang akan dilaksanakan dalam program MESOP tahap I tersebut mencapai 252.159.200 saham, dengan nilai nominal Rp648 per saham.
Sebelumnya, PGEO telah mengalokasikan 1,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham atau sebanyak-banyaknya 630.398.000 saham untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan perseroan.
Sejauh ini, inisiatif perseroan dalam memperkuat permodalan didapat dari penawaran saham perdana pada Rp875 dengan nilai terkumpul Rp9,05 triliun.
Selain itu, PGEO menerbitkan obligasi berwawasan hijau (green bond) di pasar global. Green bond PGEO berhasil membukukan US$400 juta pada 27 April 2023.