MARKET

Rupiah Berpotensi Melemah, Tersentimen Konflik Timur Tengah

Penyebab nilai tukar rupiah melemah

Rupiah Berpotensi Melemah, Tersentimen Konflik Timur TengahIlustrasi Bank Indonesia dalam Uang/Shutterstock E.S Nugraha
02 October 2024

Fortune Recap

  • Rupiah melemah ke Rp15.220 per USD, dipengaruhi konflik Timur Tengah dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
  • Indeks harga konsumen turun ke 105,93 pada September 2024, menyebabkan deflasi lima bulan beruntun di Indonesia.
  • Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi terbesar adalah makanan minuman dan tembakau, sementara komoditas yang menyumbang inflasi antara lain ikan segar dan kopi bubuk.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Nilai Tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi terus melemah usai dibuka merosot ke posisi Rp15.220, atau turun 14 poin pada perdagangan Rabu (2/10/2024). Di sisi ain, indeks dolar AS mengalami kenaikan 0,01 persen ke posisi 101,20.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan salah satu sentimen eksternal pelemahan rupiah yakni adanya ketegangan konflik di Timur Tengah, di mana terjadi invasi darat Israel yang disusul meningkatnya serangan terhadap kelompok militan Hizbullah dan Houthi yang didukung Iran.

Selain itu, ekspektasi pasar menyoroti bahwa The Fed akan memangkas lagi suku bunga pada pertemuan penetapan kebijakan berikutnya di bulan November. Dalam hal ini, pasar menilai untuk pengurangan 50 basis poin (bps) menjadi 35,4 persen dari 53,3 persen.

Sentimen rupiah dari dalam negeri terutama tingkat inflasi Indonesia pada September 2024 mencapai 1,84 persen secara tahunan (year on year/yoy). Namun, terjadi deflasi 0,12 persen secara bulanan (month to month/mtm) yang menyebabkan Indonesia mengalami deflasi lima bulan beruntun.

Indeks harga konsumen (IHK) turun ke level 105,93 pada September 2024, dari 106,06 pada Agustus 2024.

Adapun, kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan minuman dan tembakau, dengan deflasi sebesar 0,59 persen dan memberikan andil deflasi 0,17 persen.

Sementara itu, terdapat komoditas dengan andil inflasi antara lain komponen ikan segar dan kopi bubuk, dengan andil masing-masing 0,02 persen. Komponen penyumbang inflasi lainnya adalah biaya kuliah akademi perguruan tinggi, juga sigaret kretek mesin.

Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah diproyeksi akan ditutup melemah direntang  Rp15.130 hingga Rp15.240 per USD.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.