Saham GOTO Cetak Rekor usai Adanya Isu Merger Grab
GoTo bantah kabar rencana merger dengan Grab.
Fortune Recap
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk membantah rumor merger dengan Grab Holdings Ltd.
- GOTO menyatakan tidak ada kesepakatan dengan pihak manapun terkait transaksi merger.
- Kabar merger GOTO dan Grab sudah beredar sejak 2024, namun belum ada kesepakatan yang tercapai.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) buka suara usai diberitakan akan melakukan merger dengan Grab Holdings Ltd pada tahun ini. Corporate Secretary GOTO, RA Koesoemohadiani membantah kabar transaksi merger tersebut melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/2).
Ia menjelaskan, perseroan mengetahui adanya spekulasi di media dan rumor mengenai adanya rencana transaksi merger antara GOTO dengan Grab di beberapa media. Dengan pemberitaan ini, GOTO memberikan klarifikasi bahwa tidak ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak manapun.
“Tidak ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger sebagaimana telah diberitakan di media massa,” ujar Koesoemohadiani.
GOTO juga kabar merger yang santer terdengar dari beberapa tahun terakhir hanya berdasarkan spekulasi.
“Perseroan mencatat bahwa berita yang sama juga beredar dari waktu ke waktu di masa lampau dalam beberapa tahun terakhir dan berita-berita tersebut adalah berdasarkan spekulasi,” tegasnya.
Saham GOTO cetak rekor
Saham GOTO mengalami lonjakan 7,41% menjadi Rp87 pada Selasa pukul 16.43 WIB. Transaksi saham GOTO tercatat sebanyak 11,6 miliar lembar dengan total nilai transaksi mencapai Rp997 miliar dan frekuensi transaksi sebanyak 36.200 kali.
Sementara itu, saham GRAB yang terdaftar di Nasdaq juga tercatat menguat sebesar 6,83% menjadi 4,85 dolar AS pada sesi pre-market pada 4 Februari pukul 04.51 GMT+5, setelah mengalami penurunan 0,87% pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Catatan harga saham GOTO hari ini mencatatkan level tertinggi dan memecahkan rekor dalam setahun terakhir, sejak Februari 2024.
Adapun sentimen penguatan karena adanya pemberitaan soal transaksi merger. Mengacu pada pembicaraan mengenai merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab Holdings Ltd terdengar kembali mengemuka dan makin intensif dalam beberapa waktu terakhir. Proses merger dua perusahaan layanan transportasi itu dikabarkan rampung pada tahun ini.
Menurut laporan Bloomberg, kedua perusahaan sedang berusaha untuk menyelesaikan diskusi merger tersebut tahun ini. Seorang eksekutif yang terlibat dalam pembicaraan tersebut menyatakan bahwa kesepakatan merger harus tercapai pada 2025, atau tidak terjadi sama sekali.
"Seorang eksekutif dari Provident Capital Partners, salah satu investor GOTO, memimpin pembicaraan," dikutip dari laporan Bloomberg, Selasa (4/2).
Kabar merger GOTO dan Grab sudah terdengar sejak Februari 2024. Hal ini juga direspons Bursa Efek Indonesia (BEI). Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, dirinya melakukan konfirmasi langsung terkait kabar tersebut kepada manajemen GOTO.
Grup GOTO berdiskusi dengan Grab Holdings yang bermarkas di Singapura perihal niat merger dari tahun lalu. Ini bukan yang pertama kali. Pada 2020, rumor serupa juga mengudara.
Laporan Bloomberg menyatakan, Grup GOTO dan Grab kini tengah menjalani fase diskusi awal ihwal opsi itu. Beberapa skenario yang mungkin dilakukan untuk mewujudkannya, antara lain investasi berbentuk dana segar, saham, atau keduanya.
Grab Indonesia pun buka suara mengenai kabar merger Grab-GOTO yang disebut semakin intens.
"Kami tidak berkomentar mengenai rumor atau spekulasi yang beredar," kata Narasumber Grab kepada Fortune Indonesia, Selasa (4/2).