MARKET

8 Saham Nikel di BEI dan Kinerjanya, Ada ANTM hingga INCO

Cek kinerja dan potensi sahamnya ke depan.

8 Saham Nikel di BEI dan Kinerjanya, Ada ANTM hingga INCOilustrasi PT Timah Tbk, perusahaan tambang di Indonesia (timah.com)
09 January 2025

Fortune Recap

  • Indonesia menjadi produsen nikel terbesar di dunia, dengan produksi 1,8 juta metrik ton nikel pada 2023.
  • PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat penurunan laba sebesar 76,9% hingga September 2024, disebabkan oleh turunnya pendapatan.
  • PT Timah Tbk (TINS) membukukan laba bersih sebesar Rp908,81 miliar pada Januari–September 2024, naik 29% dibandingkan tahun lalu.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Saat ini, Indonesia menjadi produsen nikel terbesar di dunia. Berdasarkan data Statista, pada 2023, Indonesia berhasil memproduksi 1,8 juta metrik ton nikel.

Seiring dengan peralihan dunia dari bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara ke energi terbarukan, termasuk kendaraan listrik, potensi bisnis nikel di Indonesia juga makin berkembang. Saham Nikel di Indonesia pun sempat menjadi perhatian menarik bagi para pengamat pasar.

Berikut daftar saham nikel di Bursa Efek Indonesia (BEI) beserta kinerjanya yang wajib disimak. Cek di bawah ini!

1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) adalah perusahaan tambang dan pengolahan nikel terintegrasi yang beroperasi di Sulawesi Selatan. INCO adalah bagian dari Vale, sebuah perusahaan multitambang asal Brasil.

INCO mencatatkan penurunan laba sebesar 76,9% menjadi 51,1 juta dolar Amerika Serikat (AS) hingga September 2024. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan laba perusahaan tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,78 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan di BEI, penurunan laba INCO pada 2024 disebabkan oleh turunnya pendapatan pada periode Januari-September 2024, yakni sebesar Rp11,25 triliun. Pendapatan tersebut turun 24,3% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp14,86 triliun.

Sementara itu, INCO juga mencatat beban usaha sebesar Rp340,89 miliar hingga September 2024.

2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Saham nikel di BEI berikutnya adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). PT Aneka Tambang adalah emiten pertambangan dan logam terdistribusi vertikal dan terdiversifikasi. ANTM mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,55 triliun pada semester I-2024, turun 17,55% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Beban pokok penjualan ANTM melonjak 21,58% YoY menjadi Rp21,18 triliun. Hal itu berdampak pada penurunan signifikan pada laba kotor yang merosot 52,83% YoY menjadi Rp2 triliun hingga 30 Juni 2024.

Di sisi lain, beban usaha ANTM turun 23,03% YoY menjadi Rp1,47 triliun. Namun, terjadi penyusutan laba usaha 77,11% YoY menjadi Rp532,32 miliar.

Pada semester I-2024, ANTM berhasil mencatatkan laba selisih kurs sebesar Rp576,30 miliar. Berbalik dari kerugian selisih kurs yang tercatat sebesar Rp318,80 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.