Fortune Recap
- DJBC akan menerapkan cukai MBDK semester kedua 2025, telah mencerminkan sentimen kepada rencana kebijakan pemerintah RI.
- Tak ada saham yang terdampak, sudah ter-price in oleh dinamika domestik dan sentimen eksternal global.
- Analis MNC Sekuritas merekomendasikan saham ICBP, INDF, SIDO, ULTJ, MYOR, dan CMRY terkait rencana pemerintah mengenakan cukai MBDK.
Jakarta, FORTUNE – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) bakal menerapkan pemungutan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) pada semester kedua 2025.
Menanggapi itu, Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta memandang bahwa rata-rata penurunan harga saham berbasis konsumer non siklikal atau sektor barang konsumen primer (consumer non cyclical) telah mencerminkan sentimen (price in) kepada rencana kebijakan pemerintah RI.
“Sebenarnya rata-rata penurunan harga saham berbasis consumer non cyclical terutama yang berkaitan dengan MBDK, sebenarnya sudah ter-price in oleh adanya pengumuman pemerintah dalam menerapkan cukai,” kata Nafan kepada Fortune Indonesia, Selasa (14/1).
Tak ada saham yang terdampak
Dia menyebut tak ada saham yang terdampak akibat rencana penerapan cukai MBDK oleh pemerintah. Alasannya saham-saham berbasis konsumer non silikal sudah price in oleh berbagai dinamika yang terjadi, termasuk sentimen dari domestik terkait kebijakan pemerintah yang bakal menggunakan cukai pada MBDK.
“Jadi ya sebenarnya sudah ter-price in, itu saja sih, jadi kalau saham yang terdampak saya rasa sih tidak ada ya,” ujar Nafan.
Lanjut dia, adapun terdapat sentimen eksternal yang berkaitan dengan dinamika global. Salah satunya soal adanya kabar anggota tim ekonomi Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang tengah membahas kenaikan tarif secara bertahap untuk menghindari lonjakan inflasi.
Beberapa emiten yang disorot
Sementara itu, dihubungi terpisah pada Selasa (14/1) Analisis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana alias Didit memproyeksikan beberapa emiten dari segi teknikal terkait rencana pemerintah RI bakal mengenakan cukai MBDK.
Emiten-emiten yang disorot adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY).
Beberapa saham industri makanan dan minuman
Lanjut Didit, MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness (BoW) pada saham ICBP dalam support 10.400 dan resistance 11.125, serta taking profit 11.150–11.475. Mereka pun merekomendasikan speculative buy atau spec buy saham INDF dengan support 7.275 dan resistance 7.750, serta taking profit dalam rentang 7.900–8.075.
Selanjutnya, kata Didit, MNC Sekuritas merekomendasikan investor untuk wait and see saham SIDO dengan support 575 dan resistance 610. Untuk saham ULTJ, mereka merekomendasikan spec buy dengan support 1.560 dan resistance 1.635, serta taking profit dalam rentang 1.645–1.690.
Lebih lanjut Didit, MNC Sekuritas merekomendasikan saham MYOR untuk spec buy dengan support 2.450 dan resistance 2.550, serta taking profit 2.610–2.660. Terakhir, mereka merekomendasikan trading buy saham CMRY dengan support 4.480 dan resistance 4.680, serta taking profit 4.780–4.840.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Fortune Indonesia tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli atau menjual saham, pelajari lebih teliti dan setiap keputusan ada di tangan investor.