MARKET

Mengapa Marketplace Bukalapak Tutup? Ini Penyebabnya

Penyebab Bukalapak tutup layanan marketplace

Mengapa Marketplace Bukalapak Tutup? Ini PenyebabnyaIlustrasi Bukalapak. Shutterstock/Wirestock Creators
08 January 2025

Fortune Recap

  • Bukalapak menghentikan layanan marketplace untuk fokus pada produk non-fisik seperti pulsa, paket data, dan token listrik.
  • Pembeli masih bisa memesan produk fisik hingga 9 Januari pukul 23:59 WIB, termasuk aksesoris rumah, elektronik, fashion, makanan, dan lainnya.
  • Bukalapak menyiapkan panduan transisi bagi pelapak terkait saldo, pengembalian dana, pengunduhan data transaksi, dan penonaktifan fitur tambah produk baru.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan penghentian layanan marketplace melalui blog resminya pada Selasa (7/1). Langkah ini ditempuh sebagai upaya Transformasi perusahaan.

Sebagai bagian dari langkah strategisnya, Bukalapak mengalihkan fokus penjualannya dari produk fisik seperti busana, elektronik, hingga perlengkapan rumah tangga menjadi penjualan produk non-fisik seperti pulsa prabayar, paket data, hingga token listrik.

"Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak," tulis manajemen dalam blog resminya dikutip, Rabu (8/1).

Meski demikian, pembeli masih dapat melakukan pemesanan hingga Kamis (9/1) pukul 23:59 WIB. Berikut adalah daftar produk yang masih dapat dipesan oleh pengguna:

  • Aksesoris rumah
  • Elektronik
  • Evoucher
  • Fashion Anak
  • Fashion Pria
  • Fashion Wanita
  • Food
  • Games
  • Handphone
  • Hobi dan Koleksi
  • Industrial
  • Kamera
  • Kesehatan
  • Komputer
  • Perawatan dan Kecantikan
  • Perlengkapan Bayi
  • Tiket dan Voucher
  • Personal Care
  • Perlengkapan Rumah Tangga, dan lain-lain.

Bukalapak juga menyiapkan panduan dan langkah-langkah untuk membantu pelapak dalam proses transisi, terkait saldo dan pengembalian dana, serta pengunduhan data transaksi dan riwayat penjualan.

Startup yang telah menyandang status unicorn itu mengungkapkan, fitur untuk menambahkan produk baru akan dinonaktifkan mulai Sabtu (2/1). Dengan begitu, pelapak tidak dapat menambah produk baru setelah tanggal yang telah ditentukan.

"Mulai 1 Februari 2025, fitur untuk menambahkan produk baru akan dinonaktifkan. Pelapak tidak dapat menambah produk baru setelah periode ini," tulis Bukalapak.

Adapun, untuk pesanan yang belum diproses hingga Minggu (2/3) pukul 23:59 WIB, pengembalian dana akan dilakukan secara otomatis oleh sistem melalui BukaDompet. Apabila tidak kunjung dicairkan, maka pemesan dapat mengajukan pengembalian melalui email Bukalapak.

"Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 pukul 23:59 WIB akan dibatalkan secara otomatis oleh sistem. Dana dari pesanan yang dibatalkan akan dikembalikan kepada pembeli melalui BukaDompet," kata manajemen.

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.