Menanti Bursa Kripto Indonesia, Ini Manfaatnya untuk Investor
Bursa kripto diharapkan bisa mencegah monolopi.
Jakarta,FORTUNE - Perdagangan kripto di Indonesia kian diminati di Indonesia, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat investor kripto di Indonesia sudah mencapai 6,5 juta hingga Mei 2021. Di tengah maraknya investor kripto, Indonesia tercatat masih belum memiliki bursa kripto sendiri. Pemerintah melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) pun disebut sedang menggodok pembentukan bursa tersebut di Indonesia.
CEO Indodax Oscar Dharmawan mengaku menyambut baik hal tersebut. Menurutnya, kehadiran bursa kripto bakal memberikan banyak manfaat khususnya bagi investor sendiri. Oscar menjelaskan, nantinya Pemerintah bakal menggandeng beberapa pelaku industri kripto untuk menyiapkan hal tersebut.
“Tujuan (bursa kripto) untuk melindungi kepada konsumen dan masyarakat pengguna exchange. Supaya memastikan kripto yang dibeli dengan rupiah, yang dipakai itu semua terdata dan termonitor dengan baik,” kata Oscar saat mengisi acara Indodax Room ‘Kilas Balik Kripto 2021 dan Prediksinya di 2022’ di Jakarta Kamis (16/12).
Bursa kripto hindari monolopi pasar
Oscar juga menambahkan, hadirnya bursa kripto bakal menghindari adanya monopoli dari pelaku industri kripto. Tak hanya itu, bursa kripto juga berfungsi sebagai pengawas dari para pemain dan juga pelaku industri.
“Perusahaan berjangkanya ini didukung oleh pemerintah sebagai pengawas. Jadi tidak ada yang memonopoli dan sifatnya semua sebagai wasit ini tujuannya kearah sana,” tambah Oscar.
Untuk diketahui, Kripto sendiri adalah komoditi tidak berwujud yang berbentuk aset digital, menggunakan kriptografi, jaringan peer-to-peer, dan buku besar yang terdistribusi, untuk mengatur penciptaan unit baru, memverifikasi transaksi, dan mengamankan transaksi tanpa campur tangan pihak ketiga. Saat ini di Indonesia terdapat 229 aset kripto yang boleh diperdagangkan dari 8.472 aset kripto yang beredar di seluruh dunia.
Kliring Berjangka Indonesia siap jadi ekosistem bursa
PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) nyatakan kesiapannya untuk menjadi lembaga kliring dalam ekosistem investasi di aset kripto. Pernyataan ini sejalan dengan diterbitkannya perdagangan aset kripto melalui bursa yang sedang dalam tahap persetujuan.
Direktur Utama Kliring Berjangka Ibdonesia Fajar Wibhiyadi menjelaskan, manajemen sudah menyiapkan diri hingga 100 baik dari segi permodalan maupun infrastrukturnya. Nantinya tugas KBI meliputi penyelesaian keuangan, fungsi delivery versus payment, pengawasan integritas keuangan, fungsi suspend, rekomendasi sistem dan anggota.
“Dengan hadirnya Bursa Kripto di Indonesia, tentunya ini merupakan hal positif terkait ekosistem investasi, karena masyarakat atau investor akan memiliki banyak pilihan dalam menentukan arah investasinya,” jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (26/4).
Perdagangan aset kripto melalui bursa tinggal menunggu persetujuan dari otoritas yaitu Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti). Setelah rencana ini rampung akan memperlengkap kelembagaan perdagangan kripto mulai dari bursanya yaitu di Digital Future Exchange (DFX), para pedagang aset kripto, serta PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).
Ini 13 perusahaan perdagangan kripto yang terdaftar
Hingga saat ini, tercatat baru ada 13 perusahaan pedagang aset kripto di Indonesia yang namanya terdaftar di Bappebti.
Ke-13 perusahaan tersebut ialah:
- PT Indodax Nasional Indonesia (INDODAX)
- PT Crypto Indonesia Berkat (TOKOCRYPTO)
- PT Zipmex Exchange Indonesia (ZIPMEX)
- PT Indonesia Digital Exchange (IDEX)
- PT Pintu Kemana Saja (PINTU)
- PT Luno Indonesia LTD (LUNO)
- PT Cipta Koin Digital (KOINKU)
- PT Tiga Inti Utama
- PT Upbit Exchange Indonesia
- PT Bursa Cripto Prima
- PT Rekeningku Dotcom Indonesia
- PT Triniti Investama Berkat
- PT Plutonext Digital Aset