10 Perusahaan dengan Laba Terbesar versi Fortune Indonesia 100
Ini perusahaan paling untung di Indonesia versi Fortune 100.
Fortune Recap
- Pertamina: Rp68,46 triliun.
- BBRI: Rp60,09 triliun.
- BMRI: Rp55,06 triliun.
- BCA: 43,3 persen.
- BYAN: 34,6 persen.
- JSMR: 31,9 persen.
- Unilever Indonesia: 142,0 persen.
- BSSR: 66,9 persen.
- Bayan Resources: 65,8 persen.
Jakarta, FORTUNE - Siapa saja perusahaan paling untung di Indonesia dalam lis Fortune Indonesia 100 tahun ini? Ini dia 10 besarnya.
Adapun, terdapat tiga kategori perusahaan paling untung di Indonesia dalam Fortune Indonesia 100 yang rilis pada pekan ini, yakni: berdasarkan laba bersih, berdasarkan margin laba bersih, dan berdasarkan return on equity (ROE).
Untuk kategori pertama, yang mengacu pada laba bersih 2023, perusahaan paling untung di Indonesia adalah PT Pertamina (Persero), dengan laba bersih Rp68,46 triliun.
Sementara di kategori kedua, yakni perusahaan paling untung di Indonesia berdasarkan margin laba bersih (versi Fortune Indonesia 100 2023), ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Margin laba bersih BBCA mencapai 43,3 persen.
Lalu, untuk kategori perusahaan paling untung di Indonesia berdasarkan ROE dari lis Fortune 100 Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merupakan pemenangnya. ROE dari UNVR pada 2023 adalah 142,0 persen.
Perusahaan paling untung di Indonesia versi Fortune Indonesia 100 2023
Secara mendetail, berikut ini 10 perusahaan paling untung di Indonesia versi Fortune Indonesia 100 yang terbagi menjadi tiga kategori indikator:
1. Berdasarkan laba bersih
- Pertamina: Rp68,46 triliun.
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): Rp60,09 triliun.
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI): Rp55,06 triliun.
- BCA: Rp48,63 triliun.
- PT Astra International Tbk (ASII): Rp33,83 triliun.
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO): Rp25,30 triliun.
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM): Rp24,56 triliun.
- MIND ID: Rp24,33 triliun.
- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero): Rp22,02 triliun.
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI): Rp20,90 triliun.
2. Berdasarkan margin laba bersih
- BCA: 43,3 persen.
- PT Bayan Resources Tbk (BYAN): 34,6 persen.
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR): 31,9 persen.
- Bank Mandiri: 29,5 persen.
- PT Bank Mega Tbk (MEGA): 28,1 persen.
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR): 27,7 persen.
- Adaro Energy Indonesia: 25,2 persen.
- BRI: 24,9 persen.
- PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL): 24,8 persen.
- PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA): 24,8 persen.
3. Berdasarkan ROE:
- Unilever Indonesia: 142,0 persen.
- PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR): 66,9 persen.
- Bayan Resources: 65,8 persen.
- PT Sumber Global Energy Tbk (SGER): 47,4 persen.
- PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL): 40,9 persen.
- PT ABM Investama Tbk (ABBM): 38,1 persen.
- PT Prudential Life Assurance: 32,3 persen.
- PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA): 30,8 persen.
- PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS): 29,3 persen.
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG): 28,0 persen.