5 Persepsi Perempuan tentang Kripto, Optimistis atau Pesimistis?
94% dari 1.000 perempuan sudah mulai familiar dengan kripto.
Jakarta, FORTUNE - Meski sempat berkali-kali mencatatkan rekor harga, kripto masih tergolong sebagai aset kelas baru—dengan fluktuasi yang rentan. Investor kripto masih mengambil porsi kecil dari pasar keuangan yang luas. Satu lagi, jumlah investor kripto perempuan masih lebih sedikit ketimbang pria.
Mengutip Fortune, Kamis (23/9), hanya ada seperempat investor kripto perempuan di aplikasi perdagangan kripto, Robinhood. Selain itu, jajak pendapat Momentive dan CNBC internasional mengungkap, jumlah investor kripto pria lebih besar dua kali lipat ketimbang investor perempuan.
Salah satu pendiri dan COO perusahaan teknologi finansial (tekfin) BlockFi, Flori Marquez, mengatakan, “kami punya waktu untuk mendefinisikan kembali siapa yang akan bermain di ruang ini (kripto).”
Berdasar studi BlockFi terhadap 1.000 perempuan menyoal persepsi tentang kripto, efek, dan peluang investasinya, hampir semua responden perempuan (94 persen) mengaku sedikit familiar dengan kripto. Setengah dari mereka berharap nilai Bitcoin naik selama lima tahun ke depan.
Para wanita cenderung optimistis, walau belum tentu siap untuk menyelami lautan aset dengan volatilitas tinggi itu—serta bingung memulainya. Mari pelajari lebih lanjut mengenai persepsi perempuan tentang aset kripto dalam ulasan berikut.
1. Perempuan Optimistis dengan Kripto
Setengah dari 1.000 responden perempuan BlockFi optimistis harga Bitcoin akan terus naik dalam lima tahun ke depan—16 persen di antaranya yakin aset itu akan bertumbuh secara substansial.
Sayangnya, hanya 13 persen yang menganggap kripto sebagai investasi bagus. Akan tetapi, hampir setengahnya mengaku tertarik mempelajari aset itu lebih lanjut.
2. Banyak Perempuan Kebingungan dengan Kripto
39 persen responden perempuan BlockFi menganggap kripto membingungkan, 27 persen tak berpikir untuk berinvestasi kripto, 24 persen berpikir kripto hanya lelucon, 21 persen kebingungan memulai investasi kripto, dan 18 persen beranggapan kripto adalah industri yang didominasi oleh pria.
Oleh karena itu, perusahaan kripto masih harus menyusuri jalan panjang guna menjelaskan kripto kepada mereka. “Tujuan utama saya, bisa membuat ibu saya menggunakan aplikasi (BlockFi) tanpa harus menghubungi saya,” ujar Marquez.
3. Kartu Kredit Berhadiah Kripto Menarik Bagi Perempuan
Lebih dari tiga dari 10 perempuan mengatakan, mereka mungkin tertarik mengajukan permohonan untuk kartu kredit berhadiah kripto.
Temuan itu dapat memecahkan hambatan di mana para perempuan mengaku kesulitan menentukan cara memulai atau membeli kripto. Sebab, menurut Marquez, wanita relatif lebih tertarik pada produk keuangan yang telah mereka kenal.
4. Sumber Informasi Perempuan: Teman, Keluarga, dan Media Sosial
Guna memperoleh nasihat keuangan, perempuan memilih bertanya ke lingkaran sosial dan media sosialnya. Faktor penyebabnya mungkin saja rasa tidak nyaman ketika mendatangi penasihat keuangan finansial dengan segelintir pertanyaannya. “Dan akhirnya lebih mengandalkan teman serta keluarga,” ujar Marquez.
5. Dogecoin Lebih Populer dari Ether di Kalangan Perempuan
Yang menarik, perempuan lebih familiar dengan Dogecoin ketimbang sejumlah kripto lain yang lebih populer—bukti yang menunjukkan sumber informasi individu mengenai kripto. Di media sosial, Dogecoin banyak menarik atensi karena cuitan-cuitan Elon Musk.
Sebagai salah satu sumber informasi, media sosial banyak menarik demografi baru ke lingkup diskusi investasi dan keuangan. Marquez menilai, “itu hal yang baik bagi masyarakat, jika mengesampingkan distraksi seperti Doge. Saya tak yakin saya suka ketika orang-orang mengambil keputusan investasi berdasar meme.”
Kemudian, dia menyarankan agar perusahaan kripto lebih fokus membuat aset itu lebih dipahami. Dia juga berharap, perempuan akan lebih percaya diri terkait kripto dan mulai berinvestasi—bahkan jika itu hanya dimulai dengan US$10.