Ada Makan Gratis, BRRC: Penjualan Tepung Roti Bisa Naik 5 Kali Lipat
Kinerja BRRC diproyeksi tumbuh berkat program makan gratis.
Fortune Recap
- Penjualan tepung panir diprediksi naik hingga lima kali lipat berkat program Makan Bergizi Gratis dari pemerintahan Prabowo Subianto.
- Pasar tepung roti mencapai nilai Rp1 triliun pada 2024 dan diprediksi terus tumbuh, dengan peningkatan penjualan perseroan sebesar 39,4 persen.
- BRRC akan melakukan ekspansi pabrik ke beberapa kota besar di Indonesia setelah IPO, dengan dana sebesar Rp61,21 miliar digunakan sebagai modal kerja.
Jakarta, FORTUNE - Emiten produsen tepung roti, PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC), memperkirakan penjualan tepung panir (bread crumbs) akan naik hingga lima kali lipat berkat program Makan Bergizi Gratis dari pemerintahan Prabowo Subianto.
Pasalnya, tepung panir merupakan bahan baku untuk berbagai produk makanan, seperti nugget, ayam katsu, kroket, hingga risol.
"Program itu memperbesar peluang kami dalam meningkatkan angka penjualan dan kinerja kami di kemudian hari," kata Direktur Utama Raja Roti Cemerlang, Ari Sudarsono, Kamis (9/1).
Ditambah lagi, masih ada katalis lain seperti pertumbuhan jumlah restoran Jepang dan UMKM makanan beku selama 2020–2024. Berdasarkan data internal kebutuhan pelanggan BRRC, pasar tepung roti atau tepung panir mencapai nilai Rp1 triliun pada 2024 dan diprediksi terus tumbuh.
Saat ini, BRRC telah memenuhi sekitar 9,6 persen dari kebutuhan tersebut. Hasilnya, pada periode 2021–2023 penjualan perseroan tumbuh secara CAGR sebesar 39,4 persen. Sementara itu, laba bersih secara CAGR melonjak 107,5 persen pada periode yang sama.
Kinerja operasional perseroan didukung oleh kapasitas produksi 8.400 ton per tahun. Perseroan juga memiliki jaringan distribusi yang mencakup 17 provinsi di Indonesia, yakni Batam, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Riau, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah.
Dari jumlah itu, perseroan melakukan distribusi ke dua provinsi secara langsung, sedangkan 15 lainnya dikelola oleh partnernya. Lalu, dari 15 distributor itu, 4 di antaranya menggunakan perjanjian jangka panjang per tahun, sedangkan sisanya memakai kontrak jangka pendek bersistem PO (pre-order).
Beberapa produk dari BRRC mencakup Royal Breadcumb Mix, Eco Royal Mix, dan RYL Breadcumb. Klien-klien perseroan meliputi Mama Suka, Kobe, Kanzler, Belfoods, Minaku, Finna, Serafood, dan Malindofood.
"Dengan jumlah dan kapasitas pabrik yang kami miliki, kami yakin dapat berkontribusi menyukseskan program makan bergizi gratis," ujar Ari.
Kendati demikian, setelah IPO pun BRRC akan melakukan ekspansi pabrik ke beberapa kota besar di Indonesia. Untuk itu, penambahan pabrik akan dilakukan pada 2025 dan 2027.
Dari segi pergerakan saham, BRRC menguat 24,76 persen ke Rp262 pada pembukaan perdagangan perdananya, dari harga penawaran Rp210. Melalui IPO, perseroan melepas 291,50 juta saham (30,01 persen). Dus, produsen tepung roti itu menghimpun dana sebesar Rp61,21 miliar.
Seluruh dana IPO akan digunakan sebagai modal kerja, dengan alokasi mencakup peningkatan stok bahan baku dan biaya operasional seperti tenaga kerja dan energi.