Ada Sentimen Global dan Pengumuman KPU, IHSG Diramal Koreksi

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diproyeksikan melemah terbatas pada Jumat (22/3), setelah ditutup naik tipis 0,09 persen di level 7.338,35 kemarin.

Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG menurun terbatas ke kisaran 7.320--7.330. Level support IHSG hari ini ada di 7.275, dengan pivot 7.350, dan resisten 7.375. 

"Secara teknikal, Stochastic RSI tertahan di area pivot, sementara pada MACD cenderung sideways," kata Valdy dalam riset kepada Fortune Indonesia.

Saham-saham pilihan Phintraco Sekuritas hari ini, terdiri dari: BBTN, MDKA, ASII, INCO, TINS, dan NCKL.

Apa saja sentimen IHSG hari ini? Dari pasar global, terdapat sentimen dari salah satu agenda Euro Summit, yakni konflik Rusia dan Ukraina serta kondisi keuangan di kawasan Eropa.

Menurut Valdy, pertemuan itu diharapkan dapat mendorong upaya rekonsiliasi dan stabilitas harga komoditas terutama gas alam. "Kondisi tersebut dapat mempercepat atau setidaknya menjaga laju penurunan inflasi di kawasan Eropa," jelasnya,

Lalu, dari pasar regional, Jepang akan merilis data inflasi Februari 2024. Inflasi Jepang diperkirakan naik ke 3.00 persen (YoY) pada Maret 2024 dari 2.20 persen (YoY) pada Februari 2024. Tak hanya itu, inflasi inti Jepang pun turu meningkat.

Mengapa demikian? Imported inflation sebagai dampak pelemahan yen sejak awal 2024 diperkirakan menjadi salah satu pemicu kenaikan inflasi tersebut.

"Kondisi ini memicu kenaikan yield obligasi di Jepang yang memicu peningkatan capital inflow, termasuk ke pasar modal Jepang," ujar Valdy.

Potensi IHSG hari ini kembali menguat

Di sisi lain, Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG menguat terbatas dengan level support dan resisten di antara 7.300 dan 7.375. Saham-saham pilihannya meliputi: DEWA, ARCI, dan ESSA. 

Pascapengumuman hasil pemilihan presiden dan legislatif oleh Komisi Pemilihan Umum pada 20 Maret, Pilarmas Investindo Sekuritas menilai suasana relatif kondusif. Yang pada akhirnya berpotensi meningkatkan kepercayaan investor untuk investasi kembali di pasar dalam negeri.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bahkan yakin aliran investasi asing ke dalam negeri akan lebih deras pada paruh kedua 2024. Apalagi, ada harapan The Fed akan mulai memasuki 'tren penurunan suku bunga', sehingga akan memicu pemangkasan suku bunga di negara lain.

"Yang akan menyebabkan aliran modal masuk ke negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Assosiate Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus dan tim dalam risetnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia yang menyampaikan, pemerintah menargetkan penanaman modal asing (PMA) dapat terealisasi lebih dari Rp858 triliun atau 52% dari total target investasi tahun ini.

Sebelumnya Lembaga rating Fitch, mempertahankan outlook Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada level BBB dengan outlook stabil. Outlook tersebut menunjukkan keyakinan kuat para pelaku pasar atas stabilitas makroekonomi dan prospek ekonomi jangka menengah Indonesia yang tetap terjaga setelah pelaksanaan Pemilu 2024.