Akuisisi Bisnis Residensial LINK, XL Axiata Siapkan Rp1,87 T
Apa saja risiko dan manfaat akuisisi XL atas bisnis LINK?
Fortune Recap
- XL Axiata menganggarkan Rp1,87 triliun untuk mengakuisisi bisnis residensial milik Link Net
- Akuisisi tersebut memperkuat posisi XL Axiata sebagai operator konvergensi terdepan di Indonesia
- Manfaatnya meliputi peningkatan jumlah pelanggan, potensi kenaikan kinerja, peningkatan mutu layanan, dan dukungan pertumbuhan bisnis
Jakarta, FORTUNE - PT XL Axiata Tbk (EXCL) menganggarkan Rp1,87 triliun guna mengakuisisi bisnis residensial (B2C) milik PT Link Net Tbk (LINK), demi mendukung upaya integrasi bisnis mobile dan fixed broadband (FBB).
Adapun, pembelian unit bisnsi residensial itu juga termasuk penyewaan atas sekitar 3,3 juta home passed milik LINK, yang berupa jaringan fiber to the home (FTTH) serta fasilitas pada jaringan. Bisnis itu meliputi: internet service provider (ISP), IPTV, PayTV, juga layanan terkait penyimpanan cloud, permainan, dan smart homes customers.
"Nilai sewa per bulan yang dibayarkan disesuaikan jumlah pelanggan sebagai pengguna, untuk jangka waktu 10 tahun dengan harga per sewa yang tetap dan dapat diperpanjang 5 tahun sesuai kesepakatan yang akan ditentukan kemudian," tulis Manajemen EXCL dalam prospektus, dikutip dari keterbukaan informasi, Senin (27/5).
Perjanjian pengambilalihan itu sudah ditandatangani oleh kedua pihak pada 22 Mei 2024. Harga pembelian akan XL Axiata bayarkan kepada Link Net secara tunai pada tanggal penyelesaian.
Manfaat dan keuntungan akuisisi bisnis residensial Link Net
EXCL menjelaskan sejumlah manfaat dan keuntungan dari aksi pembelian atas bisnis B2C Link Net, yakni:
- Memperkuat posisi EXCL dalam mencapai visi sebagai operator konvergensi terdepan di Indonesia. Sebab, menurut perseroan, pasar fixed broadband (FBB) dan fixed mobile convergence (FMC) di Indonesia memiliki peluang besar di tengah tren permintaan yang meningkat.
- Peluang peningkatan jumlah pelanggan residensial melalui pelanggan residensial yang diakuisisi dari LINK.
- Potensi kenaikan kinerja dengan memberi nilai tambah untuk pendapatan dan arus kas perseroan dalam jangka panjang seiring dengan penambahan bisnis FMC berkat sinergi atas kolaborasi FBB dan jaringan seluler.
- Peningkatan mutu dan kualitas layanan sebagai dampak atas optimalisasi dan efektivitas sarana dan prasarana pendukung.
- Menyokong pertumbuhan bisnis perseroan dan potensi peningkatan nilai perseroan bagi para pemegang saham.
- Seamless experience bagi pelanggan karena layanan terintegrasi.
- Meningkatkan potensi untuk mempercepat skalabilitas bisnis masing-masing perusahaan antara perseroan dan Link Net sebagai para pihak yang melakukan transaksi.
Namun, di balik manfaat itu, ada pula sejumlah risiko, di antaranya:
- Bisnis baru (FBB dan FMC) tidak mencapai target keuntungan yang diharapkan, atau tak memberikan tingkat pengembalian investasi yang sesuai. Terlebih, dana yang dipakai untuk investasi akuisisi unit bisnis LINK adalah hasil pinjaman.
- Kendala teknis saat proses transisi dan tak tercapainya jadwal pengalihan secara menyeluruh atas unit bisnis terkait.
- Dispute pada perjanjian sehubungan dengan seluruh proses akuisisi unit bisnis LINK, karena perjanjian utama memiliki jangka waktu panjang, sehingga berpotensi memiliki kondisi dispute yang bisa merugikan salah satu pihak. Ini dapat diminimalisasi lewat proses evaluasi secara periodik.