MARKET

BEI Tutup Informasi Kode Broker, Apa Dampak Bagi Investor?

Penutupan informasi kode broker dimulai 6 Desember 2021.

BEI Tutup Informasi Kode Broker, Apa Dampak Bagi Investor?Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/10/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
02 December 2021

Jakarta, FORTUNE - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal menerapkan aturan perdagangan saham baru pada penghujung 2021. Salah satunya, menutup informasi kode broker pada waktu perdagangan.

Kebijakan itu akan berjalan secara bertahap. Pada 6 Desember mendatang, BEI bakal berhenti menampilkan informasi kode broker. Lalu pada 22 Juni 2022, SRO (Self-Regulatory Organization) itu tak akan memperlihatkan tipe investor di pasar modal.

“Saat ini informasi kode broker dan tipe investor ditampilkan, disebarkan melalui remote trading, data feed, dan informasi yang bisa dilihat oleh publik,” ujar Kepala Unit Analisis Bisnis BEI, Rony Suniyanto, dikutip dari saluran Youtube Mirrae Asset, Kamis (2/12).

BEI mengambil keputusan itu berdasarkan studi terhadap bursa-bursa global, yang telah menerapkannya lebih dulu.

Tujuan Penutupan Informasi Kode Broker

Menurut Rony, kebijakan itu bertujuan memproteksi investor dan mengurangi praktik herding behaviour di kalangan investor pasar modal. Sebagai informasi, herding behaviour merupakan fenomena satu investor mengambil keputusan berdasarkan langkah investor lain. Ikut-ikutan, istilahnya.

Sebab, keputusan berbasis herding behaviour akan berdampak pada volatilitas harga saham dan portofolio investor. “Supaya (investor) tetap rasional dalam mengambil keputusan ketika berinvestasi,” kata Head of Compliance, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Hafidzan Adzani.

Selain itu, BEI juga ingin meningkatkan kewajaran transaksi dan mendorong perusahaan sekuritas memberikan analisis saham yang mumpuni bagi nasabah.

Dampak terhadap Investor

Rony tidak membantah bahwa penutupan informasi kode broker akan mengubah perilaku investor ke depannya. Berkaca dari aplikasi kebijakan serupa di bursa global, deretan dampak positif yang BEI harapkan meliputi: menguatnya aspek perlindungan investor, penurunan kesenjangan bid and ask, dan peningkatan likuditas perdagangan efek.

“(Jadi) lebih mengarahkan investor menggunakan analisis teknikal dan analisis fundamental dalam mengambil keputusan investasi mereka,” katanya.

Hafidzan pun menyarankan para investor untuk memakai pendekatan lain dalam berinvestasi di pasar modal. Mulai dari memanfaatkan momentum, baik dari segi menit, jam, atau hari.

Dia menambahkan, “juga melihat volume bid dan offer-nya.“

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.