Berkat Aliran Modal Asing, IHSG Masih Bisa Naik Lagi
IHSG diproyeksi menguat terbatas pada Rabu (21/12).
Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat terbatas, Rabu (21/12), setelah parkir melemah 0,17 persen ke level 6.768 kemarin sore.
Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, aliran modal asing secara year to date masih menjadi salah satu penopang indeks acuan saham. Tapi, karena masih ada di fase pergerakan sideways, peluang penguatannya masih terbatas.
Ia berujar, “Selain itu, kinerja emiten pun berkontribusi terhadap laju IHSG.”
William memproyeksikan IHSG akan melaju di kisaran support 6.672 dan resisten 6.856. Sejumlah saham pilihannya, yakni: DMAS, WRON, ASRI, PWON, GGRM, UNVR, HMSP, SMGR, dan ASII.
Di pasar domestik, investor turut menantikan rilis laporan kebijakan moneter setelah The Fed memperlambat kenaikan suku bunganya. Secara konsensus, pasar memprediksi Bank Indonesia (BI) bakal mengikuti langkah The Fed—memperlambat kenaikan—dengan peningkatan suku bunga menjadi 25 basis poin pada Kamis (22/12) ini.
Sejak Agustus 2022, BI sudah mendongkrak suku bunga guna kendalikan inflasi. “Itu juga bertujuan mengejar spread suku bunga yang mengecil antara BI rate dan FFR, yang tentu memengeruhi daya tarik investasi asing,” imbuh Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus dalam riset.
Lalu, pertumbuhan ekspor tahun ini juga telah menopang performa IHSG secara ytd, hingga mampu mengungguli rerata indeks global unggulan. Meski Nico menilai valuasi dan return IHSG masih terbilang bagus, pertumbuhan masih terbatas.
Ia memandang, BI akan menerapkan kenaikan suku bunga lebih soft bulan ini. “Tahun depan pun kami lihat suku bunga masih akan naik, tapi dengan fase stabil sehingga inflasi kembali ke tingkat yang diharapkan,” jelasnya.
Menurutnya, IHSG berpotensi menguat terbatas di rentang 6.697 sampai dengan 6.810. Saham pilihannya, yakni BMRI, ICBP, dan INDY.
Analisis teknikal IHSG
Dari segi teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menyebut IHSG membentuk pola konsolidasi dan masih berpotensi naik. Itu melanjutkan pembentukan wave [y] atau (d) pada kedua skenario di chart selama IHSG berada di atas zona support 6.672 sampai dengan 6.687.
Adapun, level support berada di 6.687, 6.636, dan 6.600. Sementara itu, level resistennya ada di 6.866, 6.919, dan 6.994. Ivan memilih saham ANTM, ASII, BBNI, BBRI, dan UNTR.
Lalu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG bisa menguat menguji 6.854 sampai 6.896 selama masih bisa bergerak di atas 6.641 sebagai stop loss. Di skenario alternatif, posisi IHSG sedang ada di bagian dari wave c dari wave (x) ke arah 6.892.
Support IHSG ada di 6.607 dan 6.641, sedangkan resisten di 6.838 dan 6.892. Saham pilihannya: BBRI, INDF, KLBF, dan INTP.