Fortune Recap
- Laba bersih CLEO naik 61% (YoY) menjadi Rp336,49 miliar pada kuartal III 2024, didukung oleh penjualan yang tumbuh 32% (YoY) menjadi Rp1,98 triliun.
- Segmen air minum dalam botol menyumbang 54% pendapatan dengan penjualan Rp1,08 triliun, sementara segmen air minum non-botol mencapai Rp861,98 miliar.
- CLEO memiliki 31 pabrik yang tersebar di Indonesia dan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp514 miliar untuk ekspansi pabrik dan distribusi.
Jakarta, FORTUNE - Emiten produsen air mineral Cleo, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), meraih laba bersih konsolidasi Rp336,49 miliar pada kuartal III 2024, melejit 61 persen (YoY). Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh penjualan yang tumbuh lebih tinggi daripada peningkatan beban pokok penjualan.
Adapun, penjualan CLEO pada kuartal ketiga ini mencapai Rp1,98 triliun, melonjak 32 persen (YoY) dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp1,50 triliun. Sementara itu, beban pokok tercatat sebesar Rp819,47 miliar, meningkat 22 persen (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp669,91 miliar.
Secara mendetail, segmen air minum dalam kemasan botol masih menjadi kontributor utama pendapatan dan laba perusahaan, dengan raihan penjualan sebesar Rp1,08 triliun, berkontribusi sebesar 54 persen terhadap seluruh pendapatan CLEO. Lebih lanjut, penjualan segmen air minum non-botol tercatat sebesar Rp861,98 miliar atau 44 persen dari total pendapatan perseroan. Sementara itu, penjualan dari produk-produk lain tercatat sebesar Rp34,99 miliar atau 2 persen dari total pendapatan.
“Keberhasilan secara terus-menerus mencatatkan pertumbuhan positif yang signifikan ini bisa dicapai, karena CLEO secara konsisten melakukan ekspansi baik jaringan pemasaran maupun pabrik di seluruh Indonesia," kata CEO CLEO, Melisa Patricia, Jumat (1/11).
Hingga saat ini, CLEO sendiri sudah memiliki 31 pabrik yang sudah beroperasi dengan lokasi tersebar secara nasional. Penyebaran lokasi pabrik itu merupakan bagian dari strategi perseroan untuk mendekatkan lokasi produksi ke tempat konsumen. Sebab, keberadaan lokasi produksi yang lebih dekat dengan tempat konsumen akan mengurangi biaya transportasi dan distribusi secara signifikan.
Selain didukung oleh jaringan pabrik yang tersebar di berbagai wilayah, CLEO juga disertai sokongan dari sekitar 380 jaringan distribusi internal, serta sekitar 7.000 partner distribusi.
Ke depan, guna menjaga keberlanjutan pertumbuhan pendapatan, CLEO telah merealisasikan belanja modal (capex) sebesar Rp514 miliar hingga September 2024. Dana tersebut dialokasikan untuk penambahan pabrik baru, pengembangan pabrik yang sudah ada, penambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi dan otomasi, serta perluasan jaringan distribusi. Dengan dana tersebut, tahun ini CLEO sedang membangun pabrik baru di Palu, Pontianak, Pekanbaru, dan pabrik Palembang yang hanya tinggal menunggu izin operasional.